JAKARTA - Manajemen Thamrin Nine Plaza memastikan Gedung UOB di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, sudah dirancang sesuai ketentuan dari Pemda DKI. Bahkan gedung dengan 22 lantai itu juga didisain menyesuaikan ketentuan tentang level banjir yang ditetapkan Pemda DKI.
"Perencanaan gedung mengacu level banjir. Kita tidak bisa keluar dari jalur itu," kata Bangga Nirwanjaya, General Manajer Thamrin Nine Plaza, dalam jumpa pers di Plaza UOB, Sabtu (19/1) malam.
Meski demikian pihaknya tetap bersedia jika nantinya gedung UOB dievaluasi menyusul tewasnya dua orang pekerja di lantai basement akibat luapan banjir yang terjadi Kamis (17/1) lalu. "Kita selalu siap, terbuka jika mereka akan lakukan evaluasi.Jika ada pelanggaran, sesuai dengan tingkat pelanggarannya, kita terima," ujar Bangga.
Dipaparkannya, lantai basement gedung UOB digunakan untuk areal parkir. Basement 1 atau lantai B1, memiliki ketinggian 4 meter. Sedangkan B2 dan B3 ketinggian 3 meter.
Dia juga mengatakan sesuai perkiraannya, jumlah mobil yang masih terjebak jumlahnya hanya puluhan. "Data mobil puluhan saja, karena data ada di bawah, mobil pengelola, operasional kantor. Dari pengunjung hampir semua sudah keluar melalui ram (pintu) barat," jelasnya.
Lalu bagaimana dengan santunan untuk empat korban, termasuk dua cleaning service UOB yang meninggal dunia akibat tenggelam di lantai basement? "Santunan pasti kita cover semua, jumlahnya belum bisa kita sampaikan," kata Priskah Susilowati yang juga salah satu pegawai manajemen pengelola gedung UOB.
Seperti diketahui, basement gedung UOB terendam air sejak Kamis lalu. Saat banjir datang, terdapat empat pekerja yang berada di lantai basement. Dua di antaranya terselamatkan. Sementara dua lainnya, yakni Abdul Arif dan Herdian Eko ditemukan tewas.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Datangi Gedung UOB
Redaktur : Tim Redaksi