Rangkul Kader Muda, Demokrat Butuh Perubahan Radikal

Minggu, 07 April 2013 – 19:20 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono seharusnya memertimbangkan memilih kader-kader muda Demokrat untuk duduk dalam kepengurusan.

Setidaknya, ini langkah untuk merebut lagi peluang politik 2014. Apalagi, pasca Kongres Luar Biasa (KLB) PD, jajaran elit partai berlambang bintang mercy ini diisi oleh kader-kader senior.

Bahkan, hingga sekarang terjadi polemik terkait Ketua Umum Demokrat dan pengurus harian yang rangkap jabatan.

Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens mengatakan, Partai Demokrat saat ini butuh perubahan yang radikal.

Sebab beban kerja kader senior yang tidak mungkin maksimal karena rangkap jabatan, juga penting untuk menciptakan regenerasi internal partai politik dengan hadirnya kader-kader muda.

Boni mengatakan, saatnya PD memertimbangkan kehadiran kader-kader muda potensial dan jauh dari masalah, atau kader-kader yang memang santun dalam berpolitik.

"Perubahan radikal merupakan syarat kebangkitan kembali Demokrat pasca badai korupsi yang melanda partai berlambang mercy ini," kata Boni, Minggu (7/4), di Jakarta.

Perubahan radikal, Boni menerangkan,  harus teraktualisasi dengan pemilihan beberapa kader muda yang potensial dan juga jauh dari masalah.

Karenanya, kata Boni, unuk kepengurusan baru di PD perlu diisi oleh wajah-wajah baru yang segar.

Figur-figur muda yang bagus, kata Boni, seperti bekas Wakil Ketua Komisi IX DPR Achasul Qosasih, Wakil Ketua Komisi I DPR Ramadhan Pohan, bekas Ketua Komisi VII DPR Teuku Riefky Harsya, Anggota Komisi III DPR Didi Irawadi Syamsudin, Anggota Komisi VI DPR Pasya Sukardi serta Ketua DPP PD Didik Mukrianto dan Ulil Abdallah. "Serta beberapa kader muda lainnya yang cerdas, simpatik, potensial dan tidak dijamah kasus etik dan korupsi," papar Boni.

Ia juga menyatakan, Ketum PD, SBY  harus konsisten menciptakan kaderisasi internal parpol. Sebab, regenerisasi penting untuk menciptakan kualitas parpol yang mumpuni dan berjaya di masa depan.

"SBY harus konsisten dengan regenerasi politik seperti sudah dimulai di kongres Bandung dulu," ujarnya.

Boni melanjutkan, untuk memperlihatkan keseriusan SBY mengembangkan Demokrat sebagai salah satu parpol tonggak kehidupan bangsa, maka orang mudah yang dipilih menjadi sekjen atau wakil sekjen dan pengurus lainnya harus dari luar dinasti politik SBY. Dengan demikian, partai ini menjadi partai yang solid dan berdemokratis.

"Orang muda harus dari luar keluarga ketua umum untuk menghilangkan warna dinasti politik yang bisa menjadi kontraproduktif bagi citra Demokrat," pungkasnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemimpin Harus Miliki Sahala Raja

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler