TANGSEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten diminta secepatnya mengajukan permohonan anggaran perbaikan tanggul Sungai Cidurian yang jebol. Untuk diketahui, akibat jebolnya tanggul ini ratusa rumah warga yang tinggal di 3 kecamatan yakni Kresek, Gunung Kaler dan Kecamatan Jayanti, kebanjiran.
”Secepatnya Pemkab Tangerang mengajukan pengajuan perbaikan tanggul. Lalu, kami dari tingkat provinsi akan meneruskannya ke pemerintah pusat. Karena sungai itu memang wewenang pemerintah pusat,” terang Wakil Gubernur (Wagub) Banten Rano Karno dalam acara launching kantor Cabang Bank Mandiri Kota Tangsel, Rabu (18/1).
Dia juga mengatakan Pemprov Banten tidak memiliki kewenangan melakukan perbaikan terhadap tanggul tersebut. Sementara itu, terkait bantuan anggaran dari Provinsi Banten untuk korban bencana banjir di Kabupaten Tangerang, Rano menjelaskan disediakan Rp 5 miliar dalam APBD Banten 2012. ”Tapi untuk seluruh Banten. Dana itu juga untuk Kabupaten Tangerang,” cetus mantan Wakil Bupati Tangerang ini.
Dia juga mengatakan, dana itu sudah didistribusikan ke semua daerah yang terkena bencana. Masih menurut Rano, informasi yang diterima dari Badan Nasional Penanggulang Bencana (BNPB) sejumlah wilayah di Provinsi Banten akan terus mengalami banjir mengingat cuaca yang saat ini tidak menentu. Karena itu, Pemprov Banten akan mengajukan penambahan anggaran bencana dalam APBD Perubahan 2012. ”Saya harap kenaikannya 100 persen,” cetusnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Naniek Isnaeni mengatakan lima hari pasca banjir yang merendam 3 kecamatan, membuat puluhan warga terserang penyakit. Termasuk penyakit leptospirosis yang ditimbulkan kencing tikus yang bercamur dengan genangan air. ”Tapi terbanyak warga menderita ISPA, gatal-gatal serta diare,” terangnya.
Saat ini, sudah 200 warga korban banjir yang mendapat perawatan akibat ISPA dan gatal-gatal. Perawatan diberikan di posko kesehatan medis yang ada di lokasi bencana. ”Setelah diberikan perawatan, warga diperbolehkan pulang ke rumah atau ke pengungsian,” ungkapnya juga. Dinkes, ungkapnya lagi, menyediakan petugas medis 24 jam dipengungsian. ”Satu sift bekerja 6 dokter,” ucapnya lagi. (kin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuntut Pemekaran, Delegasi PBD Akan Temui Mendagri
Redaktur : Tim Redaksi