Ransum Militer Tahan Selama Setahun, Rasanya? Wouw

Minggu, 28 Oktober 2018 – 08:24 WIB
Ransum militer. Foto: ULIL/KALTIM POST

jpnn.com, SAMARINDA - Setiap prajurit mendapatkan ransum militer saat menjalankan tugas di medan perang, perbatasan, maupun tugas militer lainnya.

Bekal makanan tersebut dikemas dalam bentuk praktis agar mudah disajikan. Bentuk kalengnya gepeng. Seperti kotak makan berbahan besi. Dengan penutup seperti kaleng kornet. Beratnya 400 gram.

BACA JUGA: Marak Teror, tak Lantas Rakyat Rindu Sosok Militer

Pada salah satu sisi, tertulis isi menu di dalamnya. Nasi sate ayam. Tutup atasnya dibuka sedikit agar memberikan udara saat dipanaskan di atas api. Ransum tersebut dipanaskan di atas mini kompor buatan dengan parafin. Empat tablet parafin berbentuk bulat digunakan sebagai pengganti briket. Lengkap dengan korek api kayu.

Jumat (26/10), Kaltim Post (Jawa Pos Group) mencoba langsung ransum TNI dari Kodam VI/Mulawarman. Tekstur nasi lembap. Nasi dan irisan daging ayam serta bumbu bercampur di dalamnya.

BACA JUGA: Jokowi Perlu Cawapres Berlatar Belakang Militer

Proses memasaknya pun cukup singkat. Setelah dipanaskan kurang dari 15 menit, nasi kaleng tersebut siap disantap. Soal rasa tak kalah dengan hidangan kafe. Rasanya bikin nagih.

“Tiap paket terdapat tiga kaleng atau bungkus. Dalam sehari, prajurit pun makan tiga kali. Jumlah ransum yang diberikan juga bergantung dengan lamanya masa tugas. Ransum dikirim langsung dari pusat ke daerah-daerah penugasan, seperti Tarakan ataupun perbatasan,” sebut Kapendam VI/Mulawarman Kol Kav Dino Martino.

BACA JUGA: Sipil dan Militer Tidak Sejalan

Tiap kemasan juga disediakan spoon-fork. Atau sendok yang dimodifikasi dengan ujung berbentuk garpu. Dalam satu paket ransum terdapat tiga kaleng. Selain nasi sate ayam, juga ada varian rasa. Seperti nasi bali daging dan nasi ikan masak habang. Tiap paket atau kotak memiliki rasa yang berbeda. Khas hidangan Nusantara.

Menjadi sumber gizi dalam bentuk makanan instan. Kandungan bahan yang digunakan halal. Bahkan non-MSG atau monosodium glutamat. Produsennya pun asli dari Indonesia.

“(Ransum) tak diperjualbelikan bebas. Ransum wajib diberikan kepada prajurit yang bertugas. Baik di medan perang, perbatasan maupun saat tugas militer yang bersifat urgent,” jelasnya.

Terdapat tiga jenis paket ransum TNI. Yakni T2SP yang menggunakan kaleng. Lalu T2PJ yang menggunakan kantong plastik tahan panas. Kemudian T2P yang bentuknya hampir sama dengan kotak makanan berbahan plastik.

Kapendam menuturkan, ransum adalah jenis makanan kering yang diawetkan. Makanan kemasan ini mampu bertahan selama setahun. Bila telah dibuka, nasi harus segera dihabiskan agar tidak basi. Ajang test food ransum TNI itu juga dalam rangka silaturahmi jajaran penerangan Kodam VI/Mulawarman dengan puluhan awak media di Kota Minyak. Dia berharap, hubungan pertemanan antara awak media dan TNI dapat terus dijaga. (lil/riz/k15)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler