jpnn.com, JAKARTA - Rapat Kerja I HIPMI Culinary Indonesia (HCI) di Jakarta, menyoroti isu keberlanjutan pangan dan peran aktif HCI dalam menjaganya.
Ketua Badan Otonom (Banom) HCI, Chikita Virginia Sebayang mengatakan bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya kuliner yang tiada tara.
BACA JUGA: HIPMI Culinary Indonesia Angkat Kuliner Nusantara Jadi Raja di Negeri Sendiri
Namun, kata Chikita, keberlanjutan dalam pangan adalah tanggung jawab bersama yang tidak boleh diabaikan.
"Kami berkomitmen untuk memimpin dalam upaya menjaga dan memajukan industri kuliner Indonesia secara berkelanjutan," ujar Chikita, dalam keterangannya, Rabu (27/9).
BACA JUGA: Kabar Gembira! Kinerja Industri Kuliner Jatim Diramal Moncer
Menurut dia, pendekatan yang diusung oleh HCI dalam menjalankan visi ini adalah dengan memprioritaskan penggunaan bahan makanan lokal dan organik.
Dengan cara ini, mereka mendukung petani dan produsen dalam negeri dalam mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh pengiriman bahan makanan dari luar negeri.
BACA JUGA: Ramaikan Festival Surken, Teh Pucuk Harum Dukung Industri Kuliner Bangkit Pascapandemi
"Selain itu, pendidikan juga menjadi fokus utama HCI. Pendidikan tentang praktik pertanian berkelanjutan, pengolahan limbah makanan, dan pengurangan pemborosan makanan akan menjadi fokus utama kami," tuturnya.
Ini adalah langkah penting dalam mengubah paradigma masyarakat dan memastikan generasi mendatang memahami pentingnya keberlanjutan pangan.
HCI juga berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mempromosikan regulasi yang mendukung keberlanjutan dalam industri kuliner.
Langkah-langkah, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mengembangkan program daur ulang limbah makanan, dan memperkenalkan teknologi ramah lingkungan akan menjadi bagian integral dari perjuangan mereka.
Dalam rapat kerja itu juga ada penandatanganan kerja sama dengan BRI sebagai bagian dari upaya menjalin kerja sama berkesinambungan dalam lingkup layanan perbankan dan akses permodalan untuk mendukung usaha para anggota HCI.
HCI juga menandatangani nota kesepahaman dengan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI). Kedua belah pihak berharap kerja sama ini akan memberikan manfaat positif dalam semua kegiatan bernuansa kuliner.
Susanty Widjaya, Ketua Umum ASENSI mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting dalam memperkuat industri kuliner Indonesia.
Dia meyakini kerja sama dengan HCI akan membawa manfaat besar bagi semua pihak dan memperkaya lanskap kuliner Indonesia.
"Kami berkomitmen menciptakan peluang yang berkelanjutan bagi para pelaku usaha kuliner dan mendukung pertumbuhannya dengan mengutamakan keberlanjutan, keberagaman, dan inovasi," ujarnya.
Ketua Panitia Rapat Kerja I HCI Dimas Haryo Pribadi menambahkan pihaknya akan terus mendorong penggunaan metode memasak dan penyajian yang lebih berkelanjutan di restoran-restoran.
"Kami percaya bahwa kelezatan makanan tidak harus dikorbankan demi keberlanjutan," tuturnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh