jpnn.com, JAKARTA - Hujan apresiasi mewarnai Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Rabu (12/9).
Hampir seluruh anggota Komisi IV DPR RI menyampaikan apresiasi pada kinerja Amran dan jajarannya di Kementerian Pertanian (Kementan).
BACA JUGA: DPR Puji Kinerja Anggaran Kementan
Anggota Komisi IV Bagus Adhi Mahendra memuji program pipanisasi Kementan yang manfaatnya kini sangat dirasakan petani.
Adhi mencontohkan lahan di Jembrana yang dahulu tidak teraliri air. Adanya program pipanisasi membuat lahan di Jembrana sekarang teraliri air.
BACA JUGA: Benih Bawang Putih Berlabel Dukung Swasembada
“Nanti Bapak Menteri bisa tinjau ada perkebunan kakao dengan ketinggian pohon 50 cm sudah bisa menghasilkan buah yang super. Pipanisasi ini bagus dilanjutkan karena manfaatnya langsung terasa,” ujar Adhi.
Anggota Komisi IV Dapil Kalimantan Barat Daniel Johan mengaku mendapat informasi dari petani yang merasakan manfaat alat mesin pertanian (alsintan) hand tracktor yang dibagikan Kementan.
BACA JUGA: Pasokan Meningkat, Harga Cabai dan Bawang Turun
“Selama reses banyak aspirasi petani yang membutuhkan power threseher. Banyak yang sudah merasakan manfaat hand tracktor yang cukup banyak dibagikan. Selanjutnya power threseher bisa jadi aspirasi yang direalisasikan,” terang Daniel.
Anggota Komisi IV Dapil Papua Barat Michael Wattimena menjelaskan, pihaknya mendukung kebijakan dan kinerja Kementan, terutama soal impor beras.
“Kami tahu kinerja Pak Menteri. Kami bela Pak Menteri soal importasi beras. Pak Menteri bilang produktivitas tinggi, stok beras Bulog penuh. Kami lakukan pembelaan bukan asal pembelaan, tapi atas dasar kinerja Pak Menteri dan laporan stok yang ada,” kata Michael.
Sementara itu, Amran menjelaskan, Kementerian memang mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan petani.
Begitu pula dengan Rancangan Anggaran Kementan Tahun Anggaran 2019 yang disampaikan dalam rapat kerja.
"Cara kami merancang anggaran sekarang kami fokus sektor produksi dan kami mengutamakan kepentingan petani,” kata Amran.
Amran mengaku memangkas anggaran operasional untuk biaya seminar, perbaikan kantor, hingga biaya membeli kendaraan operasional dan dinas dari 48 persen menjadi tinggal delapan persen.
"Kami mendahulukan petani, membeli bibit, memperbaiki irigasi, penyediaan alat mesin pertanian," jelas Amran.
Berdasarkan Surat Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan RI, pagu anggaran Kementan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 21,7 triliun.
Adapun alokasi anggaran terbesar diberikan untuk program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman Pangan di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar Rp 6 triliun.
Selanjutnya, program penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana pertanian di Ditjen Sarana dan Prasarana Pertanian sebesar Rp 5,1 triliun.
Meski pagu anggaran Kementan tahun ini lebih kecil dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 22 triliun, Amran menilai hal tersebut bukanlah masalah selama mampu meningkatkan kreativitas.
“Produksi bisa meningkat dengan regulasi. Ada Permentan (Peraturan Menteri Pertanian) kami cabut 241. Dampak positifnya adalah investasi meningkat, produksi meningkat. Justru kita jangan pesimistis. Kita harus kreatif dengan anggaran yang terbatas," ujar Amran. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Genjot Ekspor, Kementan Bidik Budidaya Anggrek Bulan
Redaktur : Tim Redaksi