Selain itu, lanjutnya, rencana revitalisasi angkutan umum yang hendak dilakukan Pemprov DKI melalui raperda transportasi. Menurut Laode, revitalisasi akan menyebabkan banyak sopir kehilangan pekerjaannya.
"Satu bus ukuran sedang menghapus 4 mikrolet, dikelola badan usaha milik daerah. Bagaimana dengan pelaku angkutan yang memiliki operasi. Mereka akan kehilangan pekerjaan," ujarnya.
Laode Jeni Hasmar juga menyampaikan persoalan pembatasan umur kendaraan angkutan umum yang juga masuk dalam raperda transportasi. Pembatasan umur ini dinilai merugikan karena pengusaha terpaksa mengganti armadanya sebelum menghasilkan keuntungan.
Lebih lanjut, Laode mencurigai bahwa ketiga hal ini tidak datang dari pemikiran Gubernur Joko Widodo. Ia curiga ada upaya menjatuhkan sang gubernur dengan membuat peraturan yang merugikan warga.
"Apakah benar konsep ini lahir dari Jokowi-Ahok? Karena kepribadian mereka terpilih karena perhatiannya pada masalah wong cilik. Saya khawatir ada skenario di balik itu, akan jadi persoalan lain," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Bekuk Pengguna Narkoba di Kampung Ambon
Redaktur : Tim Redaksi