jpnn.com - SURABAYA - Hati-hati, karena saat ini pencurian dengan modus mengaku sebagai pegawai instansi pemerintah kembali terjadi.
Kali ini pelaku menyamar sebagai pegawai kelurahan yang menawarkan stiker bertulisan "Tidak Melayani Permintaan Sumbangan".
BACA JUGA: Duh Mas.. Habis Check In kok Motor Dibawa Kabur
Modus tersebut hampir mirip dengan pencuri yang ngaku-ngaku sebagai petugas PDAM atau PLN.
Bedanya, pegawai kelurahan gadungan membekali diri dengan stiker dan menempelkan di rumah korban.
BACA JUGA: Nekat Rampok Duit Bos Demi Party Sama Pacar di Puncak
Dalam aksinya, pelaku mengaku mendapat mandat dari kelurahan untuk membagikan stiker sebagai peringatan agar warga waspada.
Namun, ternyata pelaku justru memanfaatkan momen tersebut untuk mengeruk untung.
BACA JUGA: Kakek Tukang Pijat Punya Sambilan Jadi Maling
Misalnya, yang terjadi di sebuah toko baju di Jalan Rungkut Tengah pada Rabu (30/11).
Yusnida Aprilia, salah seorang pegawai toko tersebut, kehilangan handphone merek Lava Iris 600.
Saat itu perempuan 27 tahun tersebut didatangi seorang pria yang mengaku sebagai pegawai kelurahan.
"Sekitar jam 11, toko pas sepi," ujarnya.
Pria itu berpenampilan rapi. Dia mengenakan kemeja putih dan celana kain cokelat. Tutur katanya sangat sopan.
Pria yang menurut Yusnida bertinggi badan sekitar 169 sentimeter itu datang menawarkan stiker di tokonya.
Pria tersebut terus berbicara tanpa memberi Yusnida kesempatan menyela. Yusnida pun menyetujui stiker itu ditempel di tokonya.
"Saya sempat menolak. Tetapi, tidak tahu tiba-tiba saya ngangguk dan menempel sendiri stiker itu di depan toko," terangnya.
Ternyata, saat-saat itulah yang ditunggu pelaku. Ketika Yusnida ke bagian depan toko, pelaku mengambil handphone milik korban di depan meja kasir.
Setelah itu, dia berpamitan dan langsung pergi naik motor.
"Sempat dipukul punggung saya, baru sadar kok saya di depan toko," ujarnya. "Saya masuk, handphone sudah hilang," lanjutnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Bina Gunawan Silitonga mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan mengenai modus pencurian dengan menyamar sebagai pegawai kelurahan tersebut.
Dia segera menindaklanjuti karena sudah ada korban dari aksi kejahatan tersebut.
"Saya masih selidiki karena korbannya tidak mau melapor," terangnya.
Shinto menjelaskan, modus pencurian tersebut tergolong baru di Metropolis. Itu membuktikan bahwa para penjahat terus beradaptasi ketika beraksi.
"Mereka belajar dari pengalaman, memodifikasi yang sudah ada hingga muncul modus baru lagi," jelas Shinto.
Karena itu, mantan Kabagbinopsnal Ditreskrimsus Polda Jatim tersebut berharap masyarakat bisa waspada.
Tidak teledor dengan mudah percaya kepada mereka yang mengatasnamakan instansi pemerintah.
Cara paling mudah adalah meminta surat tugas ataupun identitas kepegawaian.
"Kalau memang pegawai instansi pemerintahan asli, tentu semua dilengkapi karena prosedurnya seperti itu. Mungkin kalau masih ragu, kontak saja instansi terkait untuk meminta kejelasan," ujarnya. (rid/c10/fal/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jleeb! Istri Sedang Memasak Ditikam Suami
Redaktur : Tim Redaksi