jpnn.com, AMBON - Rapper dari grup hip-hop Tahury asal Kota Ambon, Maluku, Mr. E, siap kembali mewarnai belantika musik Indonesia dengan single terbaru yang rencananya dirilis pada pertengahan Februari ini.
Namun, Mr. E masih merahasiakan judul dari single terbaru yang akan diluncurkannya itu. Dia hanya memberikan sedikit clue bahwa tema yang diangkat dalam single terbaru nanti ialah soal cinta.
BACA JUGA: Menilik Rolls Royce Phantom Mansory Milik Rapper Drake, Hanya 1 di Dunia
"Kami mencoba menjajal pasar Papua. Judulnya masih rahasia, temanya cinta. Rencananya sebelum 15 Februari nanti sudah diluncurkan via YouTube," kata Mr. E di Ambon, Sabtu.
Mr. E mengatakan single terbarunya berkolaborasi dengan penyanyi pop Ambon, Meyn Passa Papilaya dan gitaris beraliran rock Carlo Labobar.
BACA JUGA: Filemon Buat Lagu Rap agar Pemuda Ambon Tak Keras Kepala dan Meremehkan Protokol Covid-19
Menggunakan dialek Melayu Papua dan mencampurkan genre hip-hop, pop dan rock sekaligus, lagu itu dijadwalkan luncur dalam bentuk video musik disertai lirik via akun kanal YouTube Meyn Passa Papilaya.
Ia masih merahasiakan judul single terbarunya untuk memberikan kejutan bagi para penggemar, karena ini merupakan pengalaman pertamanya mengeluarkan karya yang menggabungkan beberapa genre musik sekaligus.
BACA JUGA: Cegah Batu Ginjal, Ini 8 Manfaat Pisang Ambon yang Baik untuk Tubuh
"Ini pertama kalinya saya mengeluarkan lagu berdialek Papua dan menggabungkan banyak genre sekaligus, terutama rock, kami harus mencari rima yang pas untuk semuanya bisa masuk sekaligus," ujarnya.
Menurut Mr. E, lagu tersebut diciptakan oleh penyanyi dan pencipta lagu pop Maxy Makailipessy, kemudian digubah oleh dirinya, Carlo Labobar, dan Kensha dari grup hip-hop Tikang Palungku.
Proses pengerjaannya cukup rumit dan memakan waktu yang cukup lama karena harus berkali-kali digubah.
Untuk video musik lagu, proses pengambilan gambar baru akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan di tiga lokasi berbeda, salah satunya di objek wisata Pantai Sopapei di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
"Lagunya itu aslinya berirama pop dan kami aransemen lagi, prosesnya lumayan ribet, diulang sampai empat kali. Saya juga menambahkan lirik untuk bagian rap yang saya nyanyikan," ucapnya.
Ia menambahkan, sejak pandemi Covid-19, sebagian besar penyanyi dan musisi di Kota Ambon memilih membuat karya mereka untuk platform digital dan dilucurkan via YouTube dan media sosial lainnya.
"Sejak pandemi kami semua mempublikasi karya via YouTube, Facebook atau Instagram, karena ruang-ruang untuk bertemu langsung terbatas," kata Mr. E. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy