Para pemuka masyarakat aborigin bertemu dengan pemimpin Australia PM Tony Abbott dan Pemimpin Oposisi Bill Shorten di Sydney, Senin (6/7/2015). Mereka menyatakan rasisme masih menjadi kanker dalam konstitusi negara itu.

Hingga saat ini konstitusi Australia tidak menyinggung keberadaan penduduk aborigin dan Kepulauan Selat Torres. Selain itu konsititusi juga tidak memuat pengakuan bahwa mereka merupakan penduduk pertama di Benua Australia.

BACA JUGA: Australia akan Perkuat Jaringan Alumninya di Indonesia


PM Tony Abbott bersama Dangatanga Gondarra, pemuka komunitas aborigin Yolngu.

 

BACA JUGA: Di Masa Depan Gitar Listrik Pun Dibuat dengan Teknologi Cetak 3D

Pertemuan PM Abbott dan Bill Shorten dengan sekitar 40 pemuka warga Aborigin merupakan yang pertama kalinya dan dipandang sejalan dengan rencana refendum konstitusi bagi pengakuan hak-hak aborigin.

Kedua pemimpin itu telah menyatakan dukungannya bagi referendum, namun hingga kini belum ada kesepakatan mengenai model perubahan konstitusi dan isi pertanyaan dalam referendum itu.

BACA JUGA: Gandeng MUI, Australia Beri Pelatihan Penyembelihan Sapi Halal dan Modern

Sebuah jajak pendapat oleh Fairfax Ipsos menunjukkan 85 persen responden menyatakan setuju perubahan konstitusi tersebut.

Sejumlah pemuka masyarakat aborigin mengemukakan perubahan konstitusi itu juga harus secara eksplisit memuat larangan atas diskriminasi rasis.

Ketua Northern Land Council Joe Morrison misalnya mengatakan, kurangnya jaminan perlindungan terhadap diskriminasi rasis harus segera diperbaiki.

"Orang bilang ini adalah kanker yang bermula dari konstitusi kita dan telah menyebar kemana-mana," katanya.

"Masyarakat aborigin tidak menghendaki perubahan simbolis, melainkan sesuatu yang lebih mendasar," kata Morrison.

Sementara pemimpin Cape York Indigenous Noel Pearson berpendapat pelarangan terhadap diskriminasi rasis bukanlah jalan terbaik ke depan.

Pearson mengusulkan dibentuknya komite yang terdiri atas perwakilan pemuka aborigin dan berfungsi mereview semua perundang-undangan yang berdampak pada kehidupan warga aborigin.

PM Abbott sesuai janji kampanyenya akan menghabiskan waktu sepekan dalam setahun untuk tinggal menetap di perkampungan aborigin. Ia telah melaksanakan janjinya itu tahun lalu.

Untuk tahun ini, PM Abbott kembali akan mendatangi penduduk di Kepulauan Selat Torres yang dijadwalkan bulan depan.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah 11 Tahun, Kebun Binatang Canberra Sambut Bayi Monyet Colobus

Berita Terkait