MANNA--Kabag Ekonomi Setda Bengkulu Selatan Hj. Sri Gusti Sabana, SH mengimbau penerima jatah beras miskin (Raskin) khususnya di Kabupaten Bengkulu Selatan untuk waspada. Hati-hati dengan adanya raskin yang sudah ulatan dan kutuan.
Termasuk juga beras yang sudah berwarna kuning dan merah. Pasalnya dari hasil pantauan di lapangan, dalam pendistribusian raskin di akhir tahun 2012 lalu ditemukan raskin yang sudah ulatan dan kutuan. Diantaranya raskin yang diterima warga di Kelurahan Belakang Gedung, kecamatan pasar Manna.
Dikatakan Sri Gusti, pihaknya meminta warga yang menemukan beras yang sudah ulatan dan kutuan serta warnanya sudah berubah menjadi merah atau kuning untuk segera dilaporkan dan dikembalikan. Baik melalui kelurahan atau perangkat desa. Tujuannya agar bisa ditindaklanjuti untuk dikembalikan ke Bulog. Sejauh ini diakui Sri memang belum ada warga yang melaporkan kejadian itu.
"Kita berharap pendistribusian raskin di tahun 2013 ini tidak ada lagi yang bermasalah. Baik itu kualitas berasnya serta biaya yang dikenakan kepada masyarakat. Karena saat ini jika tidak ada kendala maka akan terjadi pengurangan terhadap kuota raskin di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Sehingga dikhawatirkan jumlah raskin kita bisa berkurang dan tidak menutup kemungkinan juga akan bertambah," kata Sri Gusti.
Di bagian lain Sri Gusti optimis jatah raskin untuk BS tahun ini bertambah sesuai dengan usulannya. Permintaan Raskin di BS bertambah seiring meningkatnya kebutuhan serta jumlah penerima raskin juga meningkat. Itu disebabkan karena harga beras tinggi, sedangkan raskin harganya murah Rp 1.600/kg-nya. Untuk diketahui kalau kuota calon penerima raskin di BS tahun 2012 lalu sebanyak 12 ribu lebih kepala keluarga. Namun di tahun 2013 ini data sementara itu sebanyak 13 ribu lebih RTM.(che)
Termasuk juga beras yang sudah berwarna kuning dan merah. Pasalnya dari hasil pantauan di lapangan, dalam pendistribusian raskin di akhir tahun 2012 lalu ditemukan raskin yang sudah ulatan dan kutuan. Diantaranya raskin yang diterima warga di Kelurahan Belakang Gedung, kecamatan pasar Manna.
Dikatakan Sri Gusti, pihaknya meminta warga yang menemukan beras yang sudah ulatan dan kutuan serta warnanya sudah berubah menjadi merah atau kuning untuk segera dilaporkan dan dikembalikan. Baik melalui kelurahan atau perangkat desa. Tujuannya agar bisa ditindaklanjuti untuk dikembalikan ke Bulog. Sejauh ini diakui Sri memang belum ada warga yang melaporkan kejadian itu.
"Kita berharap pendistribusian raskin di tahun 2013 ini tidak ada lagi yang bermasalah. Baik itu kualitas berasnya serta biaya yang dikenakan kepada masyarakat. Karena saat ini jika tidak ada kendala maka akan terjadi pengurangan terhadap kuota raskin di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Sehingga dikhawatirkan jumlah raskin kita bisa berkurang dan tidak menutup kemungkinan juga akan bertambah," kata Sri Gusti.
Di bagian lain Sri Gusti optimis jatah raskin untuk BS tahun ini bertambah sesuai dengan usulannya. Permintaan Raskin di BS bertambah seiring meningkatnya kebutuhan serta jumlah penerima raskin juga meningkat. Itu disebabkan karena harga beras tinggi, sedangkan raskin harganya murah Rp 1.600/kg-nya. Untuk diketahui kalau kuota calon penerima raskin di BS tahun 2012 lalu sebanyak 12 ribu lebih kepala keluarga. Namun di tahun 2013 ini data sementara itu sebanyak 13 ribu lebih RTM.(che)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Retribusi Pemakaman Naik
Redaktur : Tim Redaksi