Rasyito Amsya, Pesepak Bola Senior Meninggal Dunia, Ini Kata Kurniawan DY

Kamis, 28 Januari 2021 – 22:12 WIB
Rasyito Amsa saat bermain untuk Mastrans Bandung Raya (dua dari depan). Foto: capture Youtube Antv Sports

jpnn.com, JAKARTA - Mantan pesepak bola yang pernah menjadi bagian saat Mastrans Bandung Raya juara di Ligana II 1995/1996, Rasyito Amsya, dikabarkan meninggal dunia.

Kabar duka tersebut diungkapkan oleh mantan pemain nasional Kurniawan Dwi Yulianto, Kamis (28/1).

BACA JUGA: Berita Duka Bagi Pencinta Mi Instan, Peracik Bumbu Indomie Meninggal Dunia

Rasyito Amsya meninggal dunia pada usia 49 tahun. Dia merupakan pemain yang masuk dalam skuad Timnas Indonesia saat Pra Olimpiade 1992 dan lahir pada 15 April 1971.  

"Saya dengar kabar tadi sore, dari grup Alumni Diklat Ragunan. Dia senior saya di Ragunan juga," katanya saat dihubungi Kamis malam.

BACA JUGA: Penyerang Munich Jadi Pesepak bola Terbaik 2020

Kurniawan mengaku turut berduka cita yang mendalam dan tak menyangka mendapatkan kabar Rasyito Amsya meninggal dunia.

Pasalnya, beberapa waktu lalu dia mengaku sempat bermain bola bersama dengan alumni Diklat Ragunan. 

BACA JUGA: Sambil Bawa Kayu, VR Garap Pacar Orang di Pekarangan Rumah, Petugas Bergerak

"Dari hati yang paling dalam, saya turut berduka cita, saya kenal sosok beliau, dia sangat baik, humble dan merangkul kepada juniornya," ungkap Kurus, panggilan karib Kurniawan.  

"Ini pemain era Pra Olimpiade Barcelona 1992, masuk tim Garuda II kalau tak salah. Yang pasti dia seniorku di Ragunan, sebelumnya dari Diklat Palembang," kenangnya.

Kurniawan juga mengakui, Rasyito Amsya pemain yang menjadi skuad saat Bandung Raya menjadi juara Ligina.

Dia juga mengiyakan salah satu foto Rasyito Amsya yang beredar di media sosial saat berada di samping Piala Juara Ligina saat itu.  

"Dia ini baby face, posisinya gelandang, terus digeser ke bek kiri, Kami sempat kumpul alumni Ragunan, sempat komunikasi juag di grup WA alumni ragunan itu, nggak menyangka aja mendadak kabarnya," tutur Kurniawan.

Sementara itu, di salah satu grup pegiat sepak bola di Indonesia, Rembuk Sepak Bola Nasional, dijelaskan bahwa dia meninggal pada Kamis malam di rumah sakit.

"Infonya, habis Salat Maghrib, (asam) lambungnya naik, terus dibawa ke rumah sakit. Terus dikabarkan meninggal," ungkap salah satu anggota grup tersebut. (dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler