Rating Okupansi Naik 70 Persen

Kamis, 09 Juni 2011 – 08:31 WIB

JAKARTA - Tingkat okupansi hotel milik PT Intiwhiz International (PT Intiland Development Tbk) naik 70 persenItu yang disampaikan Direktur Operasional Ndang Mulyadi

BACA JUGA: Anggaran Transportasi Dipangkas 50 Persen

Dia mengaku meningkatnya tingkat okupansi salah satu hotelnya sejak tiga bulan terakhir karena faktor membaiknya kondisi pariwisata, meningkatnya aktivitas Meeting, Incentive, Conference dan Exhibition (MICE).

“Tingkat okupansi hotel yang kami operasikan khususnya di Jogjakarta naik 70 persen, terutama setelah erupsi gunung Merapi,” kata Ndang di Jakarta, Rabu (8/6)


Dia menjelaskan pascabencana erupsi gunung Merapi, kondisi sektor pariwisata di kota Jogjakarta kembali membaik

BACA JUGA: Indonesia Masih Impor Minyak Mentah 277 Ribu Bph

“Potret ini terlihat dari tren membaiknya rata-rata tingkat hunian kamar hotel yang sempat terpuruk akibat bencana tersebut,” ujarnya.
 
Menurut Ndang, tingkat okupansi kamar Whiz Hotel Yogyakarta, contohnya, sejak April 2011 kembali meningkat signifikan
Jika pascaerupsi gunung Merapi angkanya anjlok hingga hanya berkisar 20 persen, kini okupansinya kembali pulih seperti sebelumnya, yakni berkisar 70 persen.  Pada akhir pekan atau liburan panjang, tingkat hunian kamar Whiz Hotel Jogjakarta bahkan mencapai 100 persen

BACA JUGA: Indonesia Masih Impor Minyak Mentah 277 Ribu Bph



Sebelumnya, Badan Pusat Statistik Jogjakarta, melangsir data yang menunjukan tingkat okupansi kamar hotel berbintang sempat menoreh catatan terburuk di November 2010Tingkat okupansi kamar hotel berbintang yang biasanya rata-rata berkisar 60 persen, sempat anjlok ke angka 17,4 persen

“Meningkatnya aktivitas Meeting, Incentive, Conference dan Exhibition (MICE) yang diselenggarakan di Jogjakarta membuat okupansi naik,” kata Ndang“Di Whiz Hotel Jogja, peningkatan permintaan kamar bukan hanya terjadi pada akhir pekan, tetapi juga di hari-hari kerjaKondisi ini menandakan mulai membaiknya sektor pariwisata dan mulai maraknya penyelenggaraan aktivitas MICE,” lanjutnya

Ndang mengaku kondisi ini memberikan sinyalemen positif bagi potret industri perhotelan di Jogjakarta yang sempat terpuruk pascabencana erupsi MerapiPada saat itu tingkat okupansi kamar hotel rata-rata turun sebesar 40 persenKegiatan MICE yang menjadi salah satu andalan bagi industri perhotelan juga nyaris tidak pernah diselenggarakan

“Para tamu yang menginap di Whiz Hotel Jogja mayoritas berasal dari domestik, yakni sebanyak 85 persen, sisanya wisatawan mancanegara.  Kemudian kalau dari tujuan kunjungannya, angkanya masih relatif seimbang, antara liburan dan bisnis,” tegas NdangManajemen Whiz Hotel menargetkan tingkat hunian kamar Whiz Hotel Jogjakarta tahun ini sebesar 75 persenMereka telah menyiapkan sejumlah upaya strategis, baik dari sisi pemasaran maupun perbaikan mutu layanan guna mencapai target tersebut

Ndang menambahkan pihaknya optimistik potensi pasar di sektor perhotelan masih sangat menjanjikanKendati tingkat persaingannya cukup menantang seiring banyaknya pembangunan hotel baru berkonsep serupa dengan Whiz Hotel, tetapi potensi pasarnya diakui masih sangat besar“Ceruk pasar perhotelan di Jogjakarta masih sangat tebalBiasanya, jika rata-rata tingkat hunian hunian kamar hotel di suatu wilayah (city accupancy) lebih dari 65 persen, ada periode tertentu kota tersebut akan kekurangan kamar hotel,” tuturnya.

Tingkat kebutuhan kamar hotel di Jogjakarta diperkirakan akan meningkat cukup tinggi pada tahun iniDinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jogjakarta menargetkan jumlah kunjungan wisatawan ke kota Gudeg tahun ini sebesar 2,5 juta orangTarget wisatawan tersebut meningkat dua kali pilat dibandingkan target 2010 sebesar 1,25 juga orangPasalnya, kendatipun industri pariwisata Jogjakarta terpukul dampak bencara erupsi gunung Merapi, tetapi realisasi jumlah kunjungan wisatawan sepanjang 2010 angkanya mencapai 2,46 juta orangWisatawan domestik tercatat sebanyak 2,25 juta orang dan sisanya adalah wisatawan mancanegara(vit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korupsi-Infrastruktur Tetap Jadi Problem


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler