Ratu Inggris Jadi Pengamat Rapat Kabinet

Rabu, 19 Desember 2012 – 06:44 WIB
LONDON – Momen yang bersejarah terjadi dalam rapat kabinet Inggris kemarin (18/12). Rapat cabinet itu dihadiri penguasa monarkhi Inggris Raya dan Persemakmuran Ratu Elizabeth II. Itu merupakan untuk kali pertama ratu Inggris menghadiri rapat kabinet selama lebih dari seabad terakhir atau sejak Ratu Victoria.

Ratu Elizabeth II sengaja hadir di Downing Street 10, kantor dan kediaman Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron di pusat Kota London, dalam rangkaian acara perayaan Diamond Jubilee atau ulang tahun berlian (60 tahun naik takhta). Ratu juga menerima hadiah plakat untuk menghormati 60 tahun naik takhta dari anggota kabinet.

Namun, penguasa 86 tahun tersebut tak terlibat dalam rapat kabinet itu. Ibunda Pangeran Charles alias Prince of Wales dan juga nenek Pangeran William alias Duke of Cambridge tersebut hanya menjadi pengamat.

Rapat kabinet Inggris biasanya berlangsung sekitar satu setengah jam. Tetapi, ratu hanya mengikuti selama sekitar 30 menit sebelum akhirnya pergi bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) William Hague untuk mengunjungi Deplu yang berada di sisi lain Downing Street.   

Selama rapat kabinet itu, ratu duduk di bagian tengah. Dia diapit Cameron di sebelah kanan serta Hague di kiri. Meja berbentuk perahu warna hijau itu dikenalkan pertama kali oleh Harold Macmillan, PM Inggris pada 1957-1963.

Ratu Elizabeth beberapa kali berkunjung ke Downing Street selama bertakhta. Terakhir kali, dia datang pada Juli lalu untuk menghadiri jamuan makan siang yang diadakan oleh Cameron. Saat itu, perayaan Diamond Jubilee tersebut juga dihadir mantan PM Gordon Brown, Tony Blair, dan John Major. Terjadi 12 kali pergantian PM selama Ratu Elizabeth II bertakhta. Yang pertama adalah PM Winston Churchill.

Namun, Ratu Elizabeth tidak pernah menghadiri sidang kabinet saat para menteri membahas permasalahan besar terbaru. ’’Dulu raja atau ratu memang selalu menghadiri sidang kabinet. Lantas, mereka tidak lagi melakukannya. Konstitusi melarang ratu untuk menghadirinya,’’ kata jubir Istana Buckingham.

Meski Ratu Elizabeth II adalah penguasa Inggris Raya, perannya dalam kekuasaan bersifat formal. Monarkhi harus tetap netral dalam urusan politik. Dia pun memberikan pandangan terkait masalah pemerintahan kepada PM setiap pekan, namun isinya tidak pernah dibahas.(AFP/AP/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anwar Ibrahim Desak Zainudin Minta Maaf ke Habibie

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler