Ratu Sirikit Tunjukkan Dukungan ke PAD

Selasa, 14 Oktober 2008 – 09:30 WIB
BANGKOK - Perdana Menteri Thailand Somchai Wongsawat terus mencari cara untuk meredam tekanan yang diarahkan kepadanyaDalam pidato yang ditayangkan televisi secara nasional, mantan hakim itu mengulangi bersedia mundur

BACA JUGA: Paul Krugman, Peramal Krisis Menerima Nobel Ekonomi

Tapi, dengan syarat, dia bisa merampungkan berbagai agenda penting nasional hingga akhir tahun nanti


Beberapa agenda penting tersebut, kata Somchai, adalah persiapan untuk upacara pemakaman Putri Galyani Vadhana, kakak Raja Bhumibol Adulyadej, yang meninggal pada Maret lalu karena kanker

BACA JUGA: Obama Tawari McCain Jabatan

Rencananya, upacara pemakaman tersebut dihelat pada November
Selain itu, tugas lain yang harus disiapkan Somchai ialah perayaan ulang tahun Raja Bhumibol yang jatuh pada 5 Desember serta ASEAN Summit pada pertengahan bulan yang sama.

Dalam kaitannya sebagai tuan rumah untuk pertemuan para pemimpin negara anggota ASEAN itulah, lanjut Somchai, pemerintah memerlukan Wisma Negara -tempat PM berkantor- yang saat ini diduduki para demonstran antipemerintah yang tergabung dalam Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD)

BACA JUGA: Deadline Baru Anwar sebelum Idul Adha

Untuk itu, Somchai meminta para pengunjuk rasa segera meninggalkan gedung yang sudah mereka duduki sejak 26 Agustus itu

Tapi, pidato dan permintaan Somchai tersebut belum mendapat tanggapan dari PADKemarin (13/10) kelompok yang dimotori kaum kelas menengah Thailand tersebut juga membatalkan rencana unjuk rasa di depan Kantor Pusat Kepolisian NasionalPadahal, 1.350 polisi sudah disiapkan untuk berjagaDua jalan utama menuju kantor itu juga sudah ditutup.

Pembatalan tersebut dilakukan karena para petinggi PAD menghadiri upacara pemakaman dua korban yang meninggal dalam bentrok 7 Oktober laluRatu Sirikit pun turut menghadiri upacara pemakaman tersebut

''Kami tidak mau demonstrasi (di kantor polisi) membayangi momen (pemakaman) yang penting ini,'' ujar Sondhi Limthongkul, salah seorang pemimpin PAD.

Kehadiran Ratu Sirikit dalam kesempatan itu sepertinya kian menegaskan dukungan kerajaan terhadap golongan antipemerintahSebelumnya, saat bentrok fisik antara kaum antipemerintah dan petugas keamanan pada 7 Oktober lalu, Ratu Sirikit menyumbangkan dana THB 100 ribu (sekitar Rp 27 juta) untuk perawatan para korban luka-luka di rumah sakitKerusuhan di depan gedung parlemen tersebut menelan lebih dari 400 korban luka dan dua meninggal(Bangkokpost/The Nation/dia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dicoret dari Daftar Negara Pendukung Teroris, Korut Batalkan Nuklir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler