BACA JUGA: Ulama Reformis Tantang Ahmadinejad
''Sesuai dengan komitmen AS untuk memberikan kompensasi politis dan prosedur verifikasi yang adil, DPRK (Korut) kembali memutuskan menutup fasilitas nuklir di Yongbyon,'' ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut seperti dilansir kantor berita KCNA
Mereka juga memperbolehkan pengawas dan anggota IAEA (Badan Energi Atom Internasional) kembali menyegel Yongbyon, reaktor nuklir terbesar milik Korut
BACA JUGA: Somchai Siap Mundur dari Kursi PM Thailand
''Kami menyambut baik langkah AS yang sudah menghapus kami dari daftar pendukung teroris,'' ucap juru bicara tersebut.Penghapusan itu memang sangat berarti bagi Korut
BACA JUGA: Wisatawan Luar Angkasa Meluncur dari Kazakhstan
Apalagi, selama ini AS dan beberapa negara lain juga menjatuhkan sanksi perdagangan yang kian menenggelamkan perekonomian mereka.Seperti diberitakan, gertakan Korut terbukti ampuh membuat keder negara adidaya sebesar ASBetapa tidak, dengan menyatakan Korut akan kembali mengaktifkan reaktor nuklirnya, AS buru-buru menyetujui menghapus Korut dari daftar hitamnya sebagai salah satu negara pendukung terorisme
Padahal, sebelumnya, AS terkesan ogah-ogahan melakukan ituTapi, AS juga mengajukan syarat agar Korut mengizinkan tim ahli mengambil sampel material dan melakukan tes forensik terhadap semua fasilitas yang diduga merupakan program nuklir Korut.
Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS di Washington, keputusan AS tersebut diambil setelah Korut sepakat melakukan serangkaian langkah verifikasi terhadap reaktor nuklirnya
Langkah Korut itu juga direspons positif oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan (Korsel)''Ini merupakan poin penting bagi Korut untuk bekerja sama sesuai dengan prosedur verifikasi yang ada,'' kata Kim Sook, ketua utusan Korsel dalam negosiasi nuklir dengan Korut(AP/CNN/Rtr/dia/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konvensi Para Gamer Sedunia
Redaktur : Tim Redaksi