Ratus Vagina Bisa Picu Keputihan?

Jumat, 02 Maret 2018 – 04:09 WIB
Ilustrasi. MS V. Foto Women Health

jpnn.com - Di antara sekian pilihan metode perawatan daerah kewanitaan, ratus vagina menjadi salah satu yang paling populer. Ini karena metode tersebut dipercaya bisa membantu mengatasi masalah terkait menstruasi, mengencangkan otot vagina yang kendur, bahkan membantu meningkatkan kesuburan.

Namun di balik itu, ratus vagina juga dituding dapat menyebabkan terjadinya keputihan tidak normal. Benarkah ini?

BACA JUGA: 3 Manfaat Senam Kegel untuk Wanita Maupun Pria

Bagi yang belum tahu, ratus vagina merupakan perawatan daerah kewanitaan secara tradisional menggunakan metode pengasapan secara langsung ke dalam vagina. Bahan yang digunakan untuk proses pengasapan tersebut biasanya terdiri dari rempah alami, seperti kunyit, bunga mawar, temulawak, pala, dan sejenisnya.

Prosedur ratus vagina dilakukan dengan ‘memasak’ bahan-bahan herbal tersebut menggunakan panci hingga mengeluarkan asap. Kemudian, di atas panci tersebut diletakkan kursi dengan dudukan berlubang agar asap hasil pembakaran bahan herbal bisa menjangkau vagina secara langsung. Setelah itu, wanita diminta untuk duduk di kursi yang telah disediakan selama kurang lebih tiga puluh menit.

BACA JUGA: Ayah Beralasan Bersihkan Organ Kewanitaan Anak Tiri, Modus!

Manfaat ratus vagina.

Ratus vagina dikatakan bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah, memberikan kesegaran area kewanitaan, membantu meredakan nyeri pre-menstruasi, dan merelaksasi otot panggul. Di samping itu, metode ini juga diyakini sangat ampuh untuk membersihkan, mengharumkan, serta menjaga daerah kewanitaan tetap awet muda.

BACA JUGA: Khusus Perempuan, Ini Beberapa Fakta Unik tentang Ms. V

Namun, sederat manfaat ratus vagina di atas masih belum terbukti secara pasti. Ini karena belum ada penelitian yang membuktikan manfaat dari ratus vagina itu sendiri. Justru, metode ini dapat mengancam kesehatan vagina Anda.

Ratus vagina dan keputihan.

Asap yang bersifat panas pada prosedur ratus vagina bisa menyebabkan luka bakar, juga memicu pertumbuhan bakteri serta jamur berlebih di daerah kewanitaan. Hal ini akan menganggu keseimbangan bakteri baik yang hidup di sekitar vagina.

Pada akhirnya, ratus vagina malah bisa menyebabkan terjadinya vagina kering dan mengalami iritasi atau perlukaan. Kondisi ini bisa menimbulkan infeksi dan memicu terjadinya keputihan yang tidak normal.

Menjaga kesehatan daerah kewanitaan.

Untuk menjaga kesehatan daerah kewanitaan, Anda tak perlu melakukan ratus vagina atau perawatan lain yang belum terbukti manfaatnya secara medis. Karena, tindakan yang paling tepat untuk menjaga kesehatan vagina adalah sebagai berikut:

1. Bersihkan bagian luar vagina dari depan ke belakang menggunakan air mengalir dan sabun lembut tanpa pewangi. Kemudian, seka dengan handuk atau tisu bersih hingga benar-benar kering.

2. Gunakan celana dalam berbahan katun dengan ukuran yang sesuai. Ganti celana dalam secara berkala, ketika basah atau lembap.

3. Jika sedang menstruasi, ganti pembalut setiap empat jam sekali.

4. Hindari berbagai produk pembersih vagina tanpa adanya anjuran dari dokter.

Mengetahui adanya fakta medis di atas, Anda sebaiknya berpikir ulang sebelum memutuskan untuk melakukan ratus vagina. Alih-alih menjaga daerah kewanitaan, metode tersebut justru bisa mencetuskan terjadinya keputihan tak normal atau kondisi medis lain di luar dugaan Anda.(NB/ RVS/klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler