Ratusan Balita di Pacitan Kekurangan Gizi

Minggu, 03 Maret 2019 – 00:14 WIB
Gizi yang baik membuat anak ceria dalam beraktivitas. Foto: Dok/Radar Pacitan

jpnn.com, PACITAN - Dinas Kesehatan Pacitan mencatat ratusan bayi di bawah usia lima tahun (balita) di daerah tersebut mengalami kekurangan gizi. Bahkan sebagian nyaris mengalami gizi buruk.

‘’Dari 24 puskesmas di Pacitan, seluruhnya didapati ada bayi gizi kurang,’’ kata Kepala Dinkes Pacitan Eko Budiono.

BACA JUGA: 3 Provinsi Ini Belum Lepas dari Gizi Buruk dan Stunting

Total 202 balita masuk kategori bawah garis merah (BGM) gizi. Atau hampir mengalami gizi buruk. Sementara 1.213 balita lainnya menderita gizi kurang. Total 16.875 balita yang berkunjung ke semua puskesmas.

Sisanya gizi baik dan gizi lebih. ‘’Tingkat kunjungan ke puskesmas masih 77 persen. Jadi, ada sekitar 23 persen yang belum terdata,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Mayoritas Anak Indonesia Kekurangan Asupan DHA

Rata-rata, lanjut Eko, di setiap puskemas terdapat 10 bayi yang didiagnosis BGM. Tertinggi 66 bayi di satu puskesmas. Sementara gizi kurang di setiap puskemas tercatat lebih dari 60 balita. Tertinggi 152 balita di satu puskesmas.

Sayangnya, Eko enggan menyebut lokasi puskesmas yang dimaksud. ‘’Kalau BGM ada yang nol juga dalam satu puskesmas, ada juga yang tinggi,’’ tuturnya.

BACA JUGA: Bocah 6 Tahun di Hambalang Ini Sangat Butuh Perhatian Segera

BACA JUGA: 3 Provinsi Ini Belum Lepas dari Gizi Buruk dan Stunting

Eko menambahkan, kategori gizi tersebut diukur bedasarkan jumlah balita yang datang ke puskemas. Pengukuran dilakukan dengan perbandingan berat badan dan usia bayi.

Jika berat badan tak sesuai usia balita dengan rumus tertentu, bakal disortir dalam empat kategori tersebut. ‘’Seluruh puskesmas akan melakukan intervensi khususnya balita BGM dan gizi kurang,’’ jelasnya.

Dia berharap dengan pemberian makanan tambahan (PMK) dan program Grindulu Mapan yang dicanangkan Bupati Pacitan Indartato, jumlah balita kekurangan gizi bakal terus ditekan. Menurut Eko, proses penyeimbangan gizi pada kasus tersebut tak terlalu sulit.

Salah satunya melalui pola makan sehat dan gizi cukup. Sementara kepedulian orang tua juga berperan penting dalam menekan kasus gizi kurang.

"Tak perlu mahal, yang penting sehat. Seperti sayur dan buah. Karena ada keluarga dengan ekonomi lebih tapi balitanya terkena gizi kurang,’’ sebut Eko. (mg6/c1/sat)

FAKTA ANGKA

202 Balita masuk kategori bawah garis merah (BGM) gizi atau hampir mengalami gizi buruk

1.213 Balita lainnya menderita gizi kurang

16.875 Total balita yang berkunjung ke semua puskesmas di Pacitan

77 Persen tingkat kunjungan balita ke puskesmas

23 Persen balita belum terdata lantaran tidak berkunjung ke puskesmas

10 Balita didiagnosis BGM di setiap puskesmas (rata-rata)

66 Balita didiagnosis BGM di satu puskesmas (tertinggi)

60 Balita didiagnosis gizi kurang di setiap puskemas (rata-rata)

152 Balita didiagnosis gizi kurang di satu puskesmas (tertinggi)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Musim Tangkap Ikan Layur, Hanya 20 Kapal Nelayan Andon


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler