Ratusan Buruh Kopkarpel Belawan Berterima Kasih ke PDIP

Jumat, 10 Maret 2017 – 11:55 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (berkemeja merah di tengah) saat menerima ratusan eks pekerja Kopkarpel Belawan di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (10/3). Foto: Humas DPP PDIP for JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ratusan buruh dari Koperasi Karyawan Pelabuhan (Kopkarpel) UTPK Belawan-Pelindo I menggeruduk kantor DPP PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (10/3) pagi. Ada pula Ketua Umum DPP SBSI Muchtar Pakpahan.

Namun, kedatangan mereka bukan untuk menggelar aksi demonstrasi. Sebab, mereka beraudiensi dengan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

BACA JUGA: Politikus PDIP: Ahok Blusukan, Cuma Diam-Diam

Para buruh eks Kopkarpel UPTK Belawan-Pelindo I itu sedang dalam upaya memperjuangkan hak mereka. Sebab, setelah bekerja selama bertahun-tahun, mereka justru dijadikan pekerja dengan status alih daya atau outsourcing.

Sejak 2 Januari 2017, mereka sudah melakukan berbagai aksi. Bahkan sampai menggelar aksi selama seminggu bertutur-turut di kantor Pelindo I Medan, serta berdemonstrasi selama lima hari di Belawan International Countainer Terminal (BICT).

BACA JUGA: Tiga Politikus PDIP Mengaku Dicatut di Kasus e-KTP

Namun, aksi mereka tidak kunjung memperoleh respons. Akhirnya, mereka membuat aksi long march ke Istana Negara untuk mengadukan nasibnya.

Tapi aksi selama sembilan hari di depan Istana Negara juga tak kunjung membuahkan hasil. Senin lalu (6/3), mereka juga sempat menggelar unjuk rasa di depan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

BACA JUGA: Menurut Hasto, Jokowi Bertemu SBY Hilangkan Ketegangan

Karenanya para buruh itu menyampaikan apresiasinya ke PDIP yang justru merespons perjuangan mereka.
Arsula Gultom selaku koordinator aksi long march Medan-Jakarta mengharapkan kesediaan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menerima mereka akan membawa kabar baik.

Arsula menyebut audiensi itu sebagai wujud keberpihakan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu pada kalangan buruh. "Kami berterima kasih atas keberpihakan PDI Perjuangan untuk perjuangan ini sehingga tercapai kesepakatan atas apa yang kami perjuangkan selama ini," kata Arsula.

Sebelumnya, PDIP sudah memediasi eks pekerja Kopkarpel dengan Pelindo I, Rabu (8/3). Akhirnya tercapai kesepakatan. Yang utama adalah memenuhi hak-hak eks pekerja Kopkarpel, termasuk melibatkan Pelindo I agar menyerap mereka sebagai pegawai.

Sementara Muchtar Pakpahan memuji PDIP yang konsisten menunjukkan keberpihakannya pada perjuangan buruh. Setelah perjuangan eks pekerja Kopkarpel tak digubris, katanya, ternyata PDIP mengirim tim mediasi.

Hingga akhirnya pada 8 MAret lalu ada pertemuan mediasi antara eks pekerja Kopkarpel dengan Pelindo I. “Ada pertemuan dengan Pelindo I dan ada perjanjian kesepakatan. Kami sangat berterima kasih, terutama Sekjen PDI Perjuangan atas mediasinya dan perjuangannya sehingga saat ini sudah ada kesepakatan dengan Pelindo I," katanya.(ysa/rmol)


Berikut ini kesepakatan antara eks buruh Kokparpel dengan Pelindo I:

  1. Bahwa Kopkarpel akan memenuhi kewajiban terkait hak-hak normatif buruh Kopkarpel yang besaran atau skala dan perinciannya akan menjadi objek perundingan berdasarkan prinsip keadilan bagi buruh dan kemampuan Kopkarpel.
  2. Bahwa terkait tuntutan eks buruh Kopkarpel untuk diangkat menjadi pegawai organik Pelindo I, pihak Pelindo I menyatakan untuk menjadi pegawai organik harus melalui prosedur seleksi penerimaan secara formal, sedangkan eks buruh Kopkarpel menyatakan akan menempuh jalur hukum.
  3. Bahwa Pelindo I akan memastikan buruh yang tersisa (+/- 160 orang) akan terserap di lingkungan perusahaan di Pelindo I hingga tercapainya putusan hukum.
  4. Bahwa Pelindo I akan memfasilitasi kepulangan eks buruh Kopkarpel dari Jakarta ke Medan.
  5. Disepakati bahwa eks buruh Kopkarpel dan SBSI akan menjaga suasana kerja yang positif dan profesionalisme ketika ditempatkan kembali bekerja di lingkungan Pelindo I.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Hari Ini Ahok Tak Kampanye, Begini Alasannya


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler