Ratusan Buruh Migran di Tawau Ikuti Isbat Nikah Massal

Jumat, 19 Desember 2014 – 21:00 WIB
Kepala Konsulat RI Tawau, Muhammad Soleh memberikan pengarahan tentang program isbat nikah di hadapan puluhan BMI di salah satu ladang perkebunan di Tawau, Sabah Malaysia. Foto: Istimewa

jpnn.com - JAKARTA - Program isbat nikah massal kembali dilaksanakan Konsulat Republik Indonesia Tawau, Sabah, Malaysia. Program yang difokuskan untuk Buruh Migran Indonesia (BMI) ini akan dilaksanakan 21-24 Desember 2014. Program perlindungan bagi WNI/BMI di daratan Sabah, Malaysia ini direncanakan diikuti sebanyak 322 pasangan suami istri (Pasutri). Jumlah tersebut diperoleh Konsulat RI Tawau melalui verifikasi yang dilakukan di empat perusahaan ladang.

"Ini hasil verifikasi telah dilakukan KRI di kawasan Lahad Datu, Kunak dan Tawau sendiri," terang Kepala Konsulat RI Tawau, Muhammad Soleh kepada JPNN.com, Jumat (19/12).

BACA JUGA: Fahri: Golkar Akan Lebih Baik di Luar Pemerintahan

Soleh merincikan, ke-322 pasutri yang bakal mengikuti sidang isbat nikah di kantor KRI Tawau masing-masing berasal dari Ladang IOI Kunak dengan peserta 46 pasutri, Ladang Pontian Sdn Bhd Lahad Datu 60 pasutri, serta Ladang Sabah Land Develpoment Berhad (SLDB) 36 pasutri. Sementara itu, di Ladang Merotai Estate Teck Guan Plantation terdapat 34 pasutri dan Ladang Sabah Mas Plantation Sdn Bhd Lahad Datu sebanyak 71 pasutri.

"Ada juga WNI kita yang bermukim di Tawau dan mendaftarkan diri ke kantor KRI sebanyak 76 pasutri," sebut Soleh.

BACA JUGA: Anak Buah SBY Cibir Aksi Penenggelaman Kapal

Program isbat nikah ini bakal dipandu langsung utusan Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Menurut Soleh, pelaksanaan sidang isbat nikah sangat penting bagi kalangan WNI/BMI di Malaysia. Sebab, pascamengikuti sidang dan mendapat putusan hakim, setiap pasutri bakal diberi buku nikah yang notabene diakui oleh negara.

"Program ini memberi kepastian hukum dalam ikatan perkawinan yang dilakukan WNI/BMI kita di Malaysia," tukas Soleh.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Minta Agung Laksono Move On

Isbat nikah yang digelar KRI Tawau bukan baru kali ini. Program ini, kata Soleh, telah bergerak rutin sejak tahun 2012 lalu. Pada tahun perdana, program ini berhasil memberi legal dokumen nikah terhadap 491 pasutri. Melangkah di tahun 2013, terdapat 795 pasutri yang langsung mengantongi buku nikah usai mengikuti sidang.

"Program ini akan terus bergerak setiap tahun. Kalangan perusahaan yang mempekerjakan WNI kita di sini (Tawau), ikut memberi kerjasama yang baik," pungkas Soleh.(ris/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong KPK Prioritaskan Rekening Janggal Kepala Daerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler