Ratusan e-KTP Hilang

“Berdasarkan data petugas kami, sedikitnya ada 350 laporan  warga yang kehilangan e-KTP. Dari laporan tersebut yang terbanyak adalah akibat dijambret. Bahkan ada laporan warga yang baru menerima e-KTP langsung hilang,” ujar Kasi Pemerintahan Kecamatan IB I, Hasanuddin.

Menurutnya, e-KTP merupakan identitas diri, barang yang sangat penting untuk digunakan dalam berbagai keperluan. Akibat kehilangan ini, banyak warga yang sudah melapor untuk segera meminta e-KTP baru.

“Padahal kan itu tidak bisa karena butuh proses atau tahapan yang panjang. Pasalnya, Disdukcapil juga harus melapor kepada Pusat,” ungkapnya.

Pihaknya mengimbau agar warga  Kecamatan IB I, khususnya,  agar berhati-hati dalam menyimpan kartu tanda jati diri tersebut. Karena butuh proses cukup panjang di mana ketika kehilangan harus melaporkan ke kepolisian dan meminta kartu tanda penduduk sementara di kecamatan.

Ditambahkannya, sementara untuk data perekaman e-KTP di wilayah IB I hingga saat ini sudah mencapai 84.836. Di mana target perintah dari Jakarta untuk wilayah IB I  mencapai  84.864 e-KTP dengan batas waktu yang diberikan hingga Desember mendatang.

“Kemungkinan jumlah yang ditetapkan akan over target, mengingat masih banyak warga yang setiap harinya datang untuk merekam,” terangnya.

Sementara itu, di Kecamatan Sukarami, terdata 235 e-KTP yang hilang. Laporan kehilangan e-KTP ini sudah disampaikan ke Disdukcapil. “Dari data ini kebanyakan laporan e-KTP hilang karena tercecer bahkan kecopetan,” terang Camat Sukarami, M Hanif,  kepada koran ini, kemarin.

Begitu pula di Kecamatan Ilir Timur (IT) I, sedikitnya ada 103 laporan warga yang kehilangan e-KTP. “Rata-rata laporan ini terkait kasus jambret,” kata Sekcam IT I, Drs Syahiruligama, kemarin.

Karena banyaknya laporan kehilangan e-KTP ini, sambungnya, pihaknya mengimbau warga untuk berhati-hati dalam penyimpanan e-KTP. “Sebaiknya membawa fotokopi e-KTP saja agar tidak hilang.  Pasalnya, membuat kembali e-KTP sangat sulit,” tukasnya. (uni/cj7/via/ce5)