Benda-benda yang ditemukan tersebut pun diamankan dan dilarang dibawa ke atas pesawat, selanjutnya disimpan dalam kotak pengamanan. Seperti halnya Senin (13/8), pantauan Radar Sorong (JPNN Group) terlihat 4 buah gunting dan pisau lipat yang diamankan dari tas bawaan calonpenumpang. Benda membahayakan yang memang sesuai aturan dilarang dibawa ke atas pesawat itu pun diamankan.
“Sudah banyak mas, sering kita temukan di dalam tas bawaan, kita periksa kan terlihat langsung kita amankan,”kata seorang petugas exrai kepada Koran ini. Pemilik barang sendiri tidak keberatan setelah diberikan penjelasan jika dilarang membawa benda tajam sejenis itu. Umumnya penumpang beralasan membawa benda tajam karena tidak tahu dan untuk keperluan di tempat tujuan.
Selain benda tajam seperti gunting dan pisau lipat juga pernah ditemukan cairan porstek (pembersih lantai-red) di dalam tas bawaan penumpang. “Waktu itu kita temukan dibarang bawaan penumpang ke arah timur, alasanya sich di sana tidak ada yang jual,”ungkapnya seraya menambahkan sampai saat ini, barang bawaan yang masih kerap disita hanya gunting dan pisau lipat. Dimana terlihat ratusan gunting di dalam boks milik bagian exrai yang disimpan didalam gudang penyimpanan.
Ditambahkan oleh Kabandara DEO, benda tajam dan cairan mengandung gas tidak dapat dibawa keatas pesawat. Selain sesuai aturan yang berlaku, dikhawatirkan benda tajam dapat digunakan untuk hal-hal yang dilarang diatas pesawat, seperti merusak dan sebagainya.
“Khawatirnya ini mungkin seperti itu, tapi kita tetap mengacu pada aturan yang berlaku saja,kalau cairan kan ditakutkan meledak saat di pesawat, ada aturannya itu kalau tidak salah untuk cairan hanya 10 mili liter saja,”terang Kabandara seraya mengaku pihaknya memperketat pengawasaan di bagian exrai dengan memeriksaan setiap barang bawaan penumpang.(reg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ambulans Disiagakan di Pelabuhan
Redaktur : Tim Redaksi