Ratusan Ibu Meninggal saat Lahiran

Sabtu, 13 Oktober 2012 – 12:00 WIB
CIAMIS – Sejak Januari – September 2012, sebanyak 141 ibu di Kabupaten Ciamis meninggal dunia saat melahirkan tanpa bantuan tenaga ahli kesehatan. Sedangkan jumlah bayi meninggal dunia karena kekurangan imunisasi sebanyak 14 orang.

Jumlah tersebut tidak mencapai ke angka ketentuan yaitu 25 kasus kematian bayi dan 298 kasus kematian ibu melahirkan. “Jelas sudah ada keberhasilan karena angka kematian sudah menurun,” ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis Aat Gustiawati dalam acara pelatihan promkes dan pemberdayaan masyarakat di Hotel Priangan Jalan Yos Sudarso, Jumat (12/10)

Pelatihan ini diselenggarakan selama tujuh hari (11-17/10) dalam upaya meningkatkan cakupan imunisasi serta kesehatan ibu dan anak bagi peripheral level manager, trainer of motivator and private sector staff. Acara pelatihan dikuti 85 petugas promosi kesehatan (promkes) puskesmas se–Kabupaten Ciamis dan bidan praktik swasta.

Aat menerangkan penurunan ini terjadi karena sosialisasi mengenai anak harus diimunisasi dasar lengkap dan ibu melakukan persalinan dengan bantuan alhi medis terus digembar-gemborkan. Dia berharap setelah pelatihan, tenaga medis di desa-desa menyosialisasikan pentingnya imunisasi.

Staf Bagian Promosi Kesehatan pada Kementerian Kesehatan Muhani SKM MKes berharap setelah ada pelatihan kepada tenaga medis, khususnya di daerah-daerah, tidak ada lagi anak yang tidak diimunisasi. “Terus memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai imunisasi dan melahirkan harus ke tenaga medis,” tutur dia.

Upaya lain, sambung dia, memotivasi warga yang menolak anaknya diimunisasi. “Minimal bisa mengajak dan memberi pemahaman kepada mereka. Pekerjaan ini sangat mulia,” ujarnya.

Ketua Muslimat NU Kabupaten Ciamis Ela Giri Komala mengatakan pelatihan kesehatan demi mengurangi angka kematian bayi dan ibu saat melahirkan merupakan program pemerintah pusat yang dikerjakan NU. Di Jawa Barat, pelatihan ini hanya di Kabupaten Ciamis.

Program pelatihan ini, kata dia, akan terus dilakukan karena dapat menunjang program imunisasi dan ibu hamil. “Ini tindakan penyelamatan nyawa. Makanya, kita harus terus menyosialisasikannya kepada masyarakat itu,” paparnya.

Wakil Bupati Ciamis H Iing Syam Arifien menyatakan warga menolak anaknya diimunisasi karena mereka cenderung berpikir tradisional. Untuk itu, pelatihan promkes dan pemberdayaan masyarakat diharapkan bisa menumbuhkan keinginan masyarakat mengimunisasi anak-anaknya. Petugas kesehatan harus menumbuhkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnnya imunisasi. (isr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kematian Akibat Serangan Jantung Semakin Meningkat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler