jpnn.com - REMBANG - Sekitar seratus ulama dan kiai Nahdlatul Ulama (NU) berkumpul di Rembang, menggelar Risalah Bangkalan sekaligus konsolidasi kiai-kiai struktur dan kultural se-Jawa Tengah untuk persiapan Muktamar Luar Biasa NU (MLB NU).
"Hasil diskusi para kiai kami menamakannya Maklumat Sarang, yang memuat beberapa keputusan," kata Pengasuh PP Nur Muhammad Ndresmo, Jagir, Surabaya, KH Maftuh di Pondok Pesantren Sarang, Rembang, Jateng, Senin (23/9).
BACA JUGA: Soal Isu Pembubaran MLB NU, Ini Pesan Gus Salam untuk GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa
Kiai Maftuh menmbeberkan keputusan itu;
Pertama, MLB NU digelar dengan berpedoman pada Anggaran Dasar Jam’iyyah Nahdlatul Ulama, Bab I Nama, Kedudukan dan Status, pasal 1, ayat (2), yang menyatakan: Nahdlatul Ulama didirikan oleh ulama pondok pesantren di Surabaya pada tanggal 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926 M untuk waktu yang tak terbatas”.
BACA JUGA: Soal MLB NU: Gus Salam Pengin Mengajak GP Ansor Minum Kopi dan Mengaji
"Maka dipahami Jam’iyyah Nahdlatul Ulama adalah cermin kehidupan pesantren, sedangkan struktur Jam’iyyah adalah kepanjangan dari kebijaksanaan ulama dan kiai pengasuh pondok pesantren," tutur Kiai Maftuh.
Kedua, presidium mengapresiasi dukungan pengasuh-pengasuh pondok pesantren di Jateng terhadap Gerakan Penyelamatan Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU.
BACA JUGA: PBNU Dianggap Melanggar Konstitusi, Presidium Dapat Dukungan Menggelar MLB NU
"Dukungan ini menjadi kekuatan utama dan strategis bagi Presidium untuk melanjutkan proses atau gerakan menuju pra MLB dan MLB. Presidium juga meyakini bahwa, partisipasi dan dukungan pengasuh pondok pesantren terhadap gerakan ini akan diikuti struktur NU di semua tingkatan, baik PW-PC-MWC dan Pengurus Ranting NU, sehingga Presidium optimistis MLB segera bisa dilaksanakan," ujar Kiai Maftuh.
Ketiga, presidium juga menyampaikan apresiasi kepada struktural PW-PCNU atas dukungan terhadap Gerakan PO dan MLB, walau itu dilakukan secara tertutup.
"Karena itu, presidium akan tetap menjaga komunikasi dan konsolidasi gerakan dengan struktur NU di semua tingkatan dan tetap menjaga kerahasiaan agar semua nyaman," katanya.
Ke-4, untuk memberikan gambaran pelaksanaan MLB, forum Sarang mengusulkan tempat pelaksanaan MLB di Bangkalan-Madura, Jawa Timur. Usulan ini menjadi alternatif dari usulan sebelumnya Cirebon, Jawa Barat sebagai tempat pelaksanaan MLB.
"Karena itu, penetapan tempat dan waktu MLB akan diputuskan dalam pra MLB dan setelah mendapatkan restu kiai-kiai sepuh NU," katanya Kiai Maftuh.
Ke-5, berpedoman pada kaidah ushul fiqh, Presedium menyadari bahwa MLB memiliki dampak yang kurang baik, tetapi bila kinerja dan performa PBNU dibiarkan maka potensial menimbulkan mafsudah jauh lebih besar, yaitu rusaknya tatanan organisasi di semua level dan hilangnya kebanggaan menjadi warga NU.
"Maka, MLB NU harus dilakukan," ujar Kiai Maftuh.
Ke-6, berpedoman pada konstitusi NU adalah kesepakatan tertinggi di dalam menyelenggarakan organisasi, maka pelanggaran terhadap prinsip dasar berorganisasi tersebut merupakan pelanggaran terhadap syariat.
Ke-7, forum menyepakati membentuk koordinator wilayah Jawa Tengah dengan susunan:
- Ketua Korwil : KH Syaifurrijal Ajib; Pengasuh PP Salafiyah
- Kajen Pati Jawa Tengah. Anggota: Gus Borni Kurniawan (Kebumen), Gus Adib Zaman (PP Walisongo, Pecangaan, Jepara), Gus Alif Basuki (Boyolali), Gus Syauqi Taufiqurrahman (PP Jekulo, Kudus).
- Penasihat: Gus Idror Maemun Zubeir; PP Al Anwar, Sarang, Rembang. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan