jpnn.com, JAKARTA - Ratusan massa dari Komite Solidaritas Palestina & Yaman (KOSPY) menggelar aksi solidaritas untuk Palestina di depan gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, (20/10)
Dengan dikawal kepolisian, massa berorasi menuntut pembebasan Palestina dan mendesak PBB agar bisa bersikap netral dalam menyikapi perang Palestina-Israel.
BACA JUGA: Kiai Asrorun Niam Ajak Doakan dan Dukung Palestina di Forum Muktamar Fatwa Dunia
Juru Bicara KOSPY, Hasan Munawar menyatakan bahwa aksi tersebut dilakukan atas dasar kepedulian terhadap bangsa Palestina yang sedang terjajah.
“Kami di sini untuk menunjukkan solidaritas terhadap bangsa Palestina, mengumpulkan masyakarat yang peduli terhadap nilai kemanusiaan. Inilah kontribusi kecil yang bisa kita lakukan," kata Hasan.
BACA JUGA: Israel Bombardir Rumah Sakit di Gaza, ABI Mengambil Sikap
Dia menyebutkan pihaknya menuntut PBB agar bersikap netral dalam melihat konflik Palestina-Israel secara adil, tidak justru memihak kepada Amerika Serikat yang tentu selalu melindungi setiap kebijakan Israel.
Dia menyebutkan PBB adalah lembaga yang sangat besar, tetapi sayangnya dikontrol oleh Amerika Serikat dan juga negara-negara Barat lainnya.
"Sehingga itu tercermin dalam langkah-langkah PBB, seperti memberikan perlindungan kepada rezim Zeonis Israel. Melindungi dan menutupi atas semua kejahatan perang yang dilakukan israel, dengan membunuh anak-anak, wanita dan warga sipil lainnya," ucapnya.
Dia menyayangkan sikap PBB yang dinilai terlalu lembek terhadap Israel.
Padahal, menurutnya, begitu jelas kejahatan HAM yang dilakukan di dalam perang tersebut.
"PBB masih malu-malu kucing menyatakan bahwa Israel adalah negara kolonial yang masih berdiri di muka bumi ini. Inilah kelemahan dari PBB dalam melindungi hak asasi manusia, khususnya terhadap orang-orang Islam, Arab, dan kulit hitam," tegas Hasan.
Oleh karena itu, dengan adanya aksi ini, Hasan berharap PBB akan sesegera mungkin memberikan tekanan kepada Israel untuk menghentikan segala bentuk kekerasan atau pun segala bentuk okupasi terhadap tanah Palestina.
"Kami ingin agar PBB memberikan tekanan yang maksimal kepada Israel agar menghentikan serangan mereka yang membabi buta terhadap warga sipil di Gaza dan menekan Israel untuk menghentikan kolonialisme di tanah Palestina" tegasnya.
Selain itu, Hasan juga berharap kepada pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan bantuan kepada rakyat Palestina dalam berbagai bentuk, terkhusus kepada kelompok perlawanan.
"Perlawanan bersenjata itu adalah hak yang dijamin oleh hukum internasional, sebagaimana yang sudah dilakukan oleh Hamas dan kelompok perlawanan lainnya. Kami berharap Indonesia lebih meningkatkan bantuan secara nyata bukan hanya sekedar pendekatan politik semata" jelas Hasan.
Selain itu, Hasan juga mendorong pemerintah Indonesia agar sebisa mungkin dapat memberikan tekanan yang berarti kepada Amerika dan sekutunya.
"Pemerintah Indonesia harus meningkatkan tekanan kepada Amerika Serikat dan Israel agar pelanggaran Hak Asasi manusia di Palestina tidak berlanjut," pungkas Hasan.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra