jpnn.com, BOGOR - Rumah seorang pimpinan pondok pesantren di Kampung Neglasari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, digeruduk warga, Senin (25/4).
Ratusan warga itu mengaku menjadi korban penipuan investasi bodong dalam bentuk uang kripto perusahaan E-Dinar Coin Cash atau EDC Cash.
BACA JUGA: Bareskrim Bongkar Investasi Bodong, Sita 1 Triliun Dolar Zimbabwe
Mereka meminta pertanggungjawaban atas uang yang telah disetorkan ke pimpinan pondok pesantren berinisial M itu, yang merupakan salah satu leader perusahaan tersebut.
“Kami meminta pertanggungjawaban atas uang yang sudah kami setorkan sejak beberapa tahun lalu,” ujar Itoh (35) warga Cileungsi.
BACA JUGA: Anak Muda Berpesta di Hotel Berbintang, di Salah Satu Ruangan Ada yang Lagi....
Selain Itoh, banyak juga warga yang berasal dari Cibinong, Citeureup, hingga Cariu datang untuk tujuan sama, yakni meminta hak mereka yang telah enam bulan lalu belum dicairkan.
“Total kerugian mencapai Rp13,8 miliar dari sekitar 50 orang nasabah saya yang berinvestasi antara Rp5 juta hingga ratusan juta rupiah,” kata Yadi (28), yang juga warga Cileungsi.
Pada aksi tersebut, mereka mengaku kecewa lantaran M tidak ada di rumah tersebut.
Menurut seseorang yang mengaku sebagai adik ipar M, dia hanya diminta mengurus majelis taklim yang dipimpin M.
Sementara M sendiri menurut pengakuannya sudah lama tidak tinggal di rumah tersebut. Untuk itu, massa aksi mengancam akan melaporkan M ke Polres Bogor untuk menindak dan membongkar investasi bodong tersebut.
“Kami akan laporkan, dengan meminta bantu kuasa hukum,” kata Yadi. (cok/radarbogor)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti