jpnn.com, PIDIE - Kepulangan empat nelayan Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh disambut haru ratusan kerabat dan keluarga mereka.
Empat nelayan tersebut sebelumnya dilaporkan hilang selama delapan hari, setelah kapalnya terombang-ambing sampai mendekati perairan Myanmar.
BACA JUGA: Alhamdulilah Nelayan dan Perajin Tenun Masih dapat Bantuan di Masa Pandemi
Mereka tiba di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Jumat (25/12).
Keempat nelayan yang sempat hilang tersebut tersebut yakni Nurdin (55), Yusri (30), M Razi (37), dan Pawang Gam (38).
BACA JUGA: Serahkan 7 Unit Perahu Nelayan di Lampung, Begini Harapan Brigjen TNI Marinir Nuri Andrianis
Mereka merupakan anak buah kapal KM Raja Walied 02.
Informasi yang dihimpun, KM Walied 02 itu berlayar dari PPS Lampulo Banda Aceh tujuan ke Kabupaten Pidie pada Jumat (18/12).
BACA JUGA: Nelayan yang Belum Bisa Menyetir Itu Dapat Hadiah Mobil Mewah
Namun sesampainya di perairan antara Pulau Weh, Kota Sabang dengan Krueng Raya, Aceh Besar, kapal motor mereka mengalami kerusakan mesin.
Mereka terbawa arus hingga melewati perairan Myanmar.
Setelah beberapa hari terkatung-katung, mereka ditemukan nelayan Lampulo, Banda Aceh, KM Pusaka Esa, pada 23 Desember lalu dan menarik KM Raja Walied 02 ke PPS Lampulo.
Sesampainya di PPS Lampulo, mereka menjalani pemeriksaan kesehatan setelah itu menggunakan beberapa mobil bergerak ke daerah asal mereka. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek