Ratusan Pasien Kusta Demo Rumah Sakit

Jumat, 24 Februari 2012 – 12:23 WIB

MEDAN--Ratusan masyarakat penderita Kusta yang selama ini dirawat di RSU Kusta Pulau Sicanang, berunjuk rasa di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut di Jalan Prof HM Yamin, Kamis (23/2). Para penderita meminta agar Dirut RSU Kusta, Dr Pangihutan Simatupang dan Kepala Bagian Tata Usaha RSU Kusta, Drs Lindung Siagian segera digantikan karena selama menjabat tak sesuai dengan keinginan mereka.

Pengakuan Dampur Nasution (60), pimpinan para warga penderita Kusta, mereka tak terima dengan kepemimpinan Dirut RSU Kusta Pulau Sicanang dan Kabag Tata Usaha RSU Kusta Pulau Sicanang, untuk segera diganti. "Keinginan kami yang utama adalah Dirut RSU Kusta Pulau Sicanang, Dr Pangihutan Simatupang dan Kabag TU RSU Pulau Sicanang Drs Lindung Siagaian segera diturunkan dari jabatannya yang sekarang," katanya didalam Aula Dinkes Sumut bersama dengan para penderita Kusta yang lainnya.
 
Tak hanya itu, Dampur Nasution menambahkan, bahwa Dirut dan Kabag TU RSU Kusta Pulau Sicanang sudah kelewatan dan tak pernah memperhatikan nasib mereka. "Lagi pula pimpinan yang sekarang itu tak pernah turun langsung melihat kami. Tidak hanya itu, kami dianggap seperti tak ada," jelasnya.
 
Tak hanya itu, disebutkannya, kebutuhan mereka dalam hal obat-obatan juga tak pernah diberikan. "Obat-obatan saja yang kami terima itu hanya sebahagian saja. Terpaksa kami harus berobat ke RSU dr Pirngadi Medan menggunakan Jamkesmas dan Medan Sehat. Kalau sudah begini, ini namanya sudah tak manusiawi lagi," tegasnya.
 
Hal senada juga diucapkan M Siahaan (60). Ditambahkannya, mereka sudah tak tahan dengan perlakuan dari pimpinan yang mengganggap mereka seperti manusia tak berguna. "Sebelumnya kami sudah pernah melaporkan dan mengadukan hal ini ke Dinkes Sumut ini pada 2011 lalu tapi sampai sekarang tak juga ditanggapi. Yang kami ingin agar pimpinan segera digantikan dengan secepatnya," ucapnya.
 
Lebih lanjut, diterangkannya, kebutuhan para penderita Kusta tak pernah menjadi prioritas para pimpinan di RSU Kusta Pulau Sinacang. "Apa kami ini tidak dianggap sehingga kebutuhan kami tak pernah diberikan," jelasnya.
 
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan penderita Kusta juga meminta agar kebutuhan mereka diantaranya ambulance, timbangan 5 Kg, kamar mandi, BBM minyak tanah, obat-obatan dan lain-lainnya secepatnya diberikan. "Kebutuhan kami itu sudah kami sampaikan dan kami minta agar Dinkes Sumut secepatnya menyalurkan hal itu," jelas perwakilan didalam Aula Dinkes Sumut.
 
Disambung penderita Kusta perwakilan lainnya di dalam Aula Dinkes Sumut, mereka juga meminta agar aliran listrik juga menjadi perhatian Dinkes Sumut. "Kami dengar informasinya aliran listrik disini akan dipadamkan karena menunggak. Kami mau mendengar dari bapak apakah itu memang benar?" tambah wanita perwakilan penderita Kusta didalam Aula Dinkes Sumut.
 
Setelah menyampaikan aspirasinya, para penderita Kusta pun membubarkan diri dalam Aula Dinkes Sumut. Namun, saat hendak pulang, keributan sempat terjadi didepan pintu masukDinkes Sumut. Pasalnya, mereka tak terima dengan perkataan salah seorang perawat RSU Kusta Pulau Sicanang yang ketepatan berada di Kantor Dinkes Sumut.
 
"Perawat itu kata-katanya tak sopan dan tak manusiawi dan juga menyinggung perasaan kami. Perawat itu bilang kalau kami demo terus maka mereka akan mengalami kekeringan," jelasnya penderita Kusta lainnya.
 
Perwakilan Dinkes Sumut pun keluar dan menenangkan kerumunan para penderita Kusta tersebut. Setelah terjadi pembicaraan cukup alot, akhirnya keributan berhasil diredakan. "Perawat itu sudah minta maaf," kata pegawai Dinkes Sumut yang tak ingin namanya disebutkan.
 
Sementara itu, Sekretaris Dinkes Sumut, Wahid Khusyairi mengaku, pihaknya sudah menerima pengaduan para penderita Kusta yang mendatangi Dinkes Sumut. "Secepatnya akan kita laksanakan karena saat ini sedang kita rembukkan dengan Kepala Dinkes Sumut," pungkasnya.(jon)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelayanan Umum Pemkab Subang Lumpuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler