jpnn.com - JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, hari ini menyambut kepulangan 103 Pemuda Indonesia yang baru saja merampungkan program magang kerja di berbagai perusahaan di Jepang.
Selain mendapatkan sertifikasi kompetensi kerja, para peserta magang tersebut juga memperoleh bantuan modal usaha mandiri sebesar 600.000 Yen. Program ini merupakan realisasi kerjasama pemerintah Indonesia-Jepang dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA: SOLIT Desak BK DPR Proses Ruhut
Muhaimin Iskandar mengatakan program pemagangan di dalam dan luar negeri menjadi salah satu cara mempersiapkan calon tenaga kerja berkualitas tinggi. Program pemagangan merupakan pelaksanaan konsep link and match.
"Konsep ini memastikan dunia pendidikan dan pelatihan selaras dengan kebutuhan dunia kerja, serta memastikan lulusan pendidikan dan pelatihan kerja terserap dunia kerja," kata Muhaimin saat menyambut kedatangan ratusan peserta magang dari Jepang, di Cevest Bekasi, Jumat (10/1).
BACA JUGA: Dahlan Iskan Dialog Lesehan di Ruangannya
Hadir dalam kesempatan ini Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnakertrans Abdul Wahab Bangkona dan Direktur IM Japan perwakilan Jakarta Gitetsu Nishjima.
Dikatakan Muhaimin, dalam menghadapi AEC 2015 dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja yang terampil dan siap kerja dan melengkapi tenaga kerja dengan sertifikasi keahlian dan kompetensi kerja.
BACA JUGA: Keluarga Dukung Anas Perjuangkan Kebenaran
Penyiapan tenaga kerja, lanjutnya, harus didukung kurikulum pendidikan kerja yang sesuai dan selaras dengan kompetensi kerja yang dibutuhkan pasar kerja. Kita harus mempersiapkan tenaga kerja yang siap kerja dalam jumlah yang besar.
“Manfaat utama yang bakal dirasakan peserta program pemagangan ini, mereka punya kompetensi kerja yang profesional pada tingkat lebih tinggi dalam persaingan SDM di era globalisasi ini,” jelas Menteri dari PKB itu.
Program magang di Jepang ini bertujuan meningkatkan kompetensi pemuda Indonesia di bidang industri, meningkatkan keterampilan kerja, menambah wawasan ilmu pengetahuan serta meningkatkan etos kerja. Sebelum berangkat magang, calon peserta yang merupakan lulusan SMA sederajat telah dilatih berbagai program bidang kerja sesuai minat.
Selama bekerja magang di Jepang, mereka dilindungi oleh asuransi dan jaminan kesehatan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan di Jepang. Selain itu mereka pun mendapatkan penghasilan/gaji secara rutin. Tahun pertama, peserta pemagang diberi gaji magang 80.000 yen (Rp 8,2 juta) per bulan.
Selanjutnya untuk tahun kedua akan mendapatkan gaji magang 90.000 yen (Rp 9,2 juta) dan tahun ketiga 100.000 yen (Rp 10,2). Setelah lulus program pemagangan akan diberi sertifikat kompetensi kerja dan uang bantuan permodalan.
Para peserta magang ditempatkan di sekitar 500 perusahaan yang menyediakan 60 jenis kejuruan kerja.namun selama ini program pemagangan diprioritaskan untuk kejuruan di bidang industri, otomotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Umumkan Kelulusan CPNS, Pemda Akan Dipanggil ke Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi