Ratusan Penumpang AirAsia Ngamuk

Rabu, 07 Januari 2015 – 07:57 WIB
Pesawat AirAsia. Foto: int

jpnn.com - DELISERDANG - Ratusan penumpang maspakai AirAsia nomor penerbangan QZ 8040 ngamuk di counter chek in maskapai Air Asia di terminal bandara Kualamamu, Selasa (6/1) pagi.

Para penumpang itu sudah berada sekitar pukul 06.00 Wib di bandara Kualanamu, dengan tujuan Palembang. Para penumpang langsung menuju Island B tempat counter chek in maskapai AirAsia untuk melakukan chek in.

BACA JUGA: Turki Investasi Rp 1,25 Triliun

Sesampainya di sana penumpang kecewa dengan penjelasan dari petugas chek in, mengatakan bahwa penerbangan tujuan Palembang dengan jadwal keberangkatan pukul 07.25 Wib dibatalkan.

Mendapat informasi pembatalan tersebut, para penumpang emosi. Perdebatan pun tak terelakan antara penumpang dengan petugas chek in yang tetap bersikukuh bahwa para penumpang akan diterbangkan, Kamis (8/1).

BACA JUGA: Kenalkan Dunia Digital dalam Pengembangan Usaha Online

Namun, sekitar pukul 07.00 Wib suasana semakin memanas disebabkan penumpang tidak mendapatkan kejelasan dan kepastian soal keberangkatan hari itu.

Keributan di conter chek in menjadi perhatian penumpang lain. Mengetahui keributan itu mengundang petugas keamanan maskapai Air Asia dan petugas AVSEC bandara tiba di terminal chek in.  Petugas berupaya menenangkan penumpang yang sudah emosi dan mengamuk.

BACA JUGA: Lelet, Pemda Terancam tak Kebagian Saham Inalum

Beberapa penumpang sempat melakukan aksi pukul meja conter chek in. Upaya petugas menenangkan penumpang yang tersulut emosi gagal. Kemarahan semakin menjadi karena petugas chek in tidak bisa memastikan jam berapa penumpang berangkat.

Melihat kondisi tak terkendali, petugas keamanan menghubungi  Aida Fitrianti yang merupakan seorang petinggi Air Asia yang bertugas di bandara Kualanamu. Tiba di meja conter chek in Aida Fitrianti berusaha menenangkan penumpang yang suadah emosi dan mengamuk.

Aida Fitrianti menjelaskan keberangkatan penerbangan Air Asia tujuan Palembang dibatalkan dengan alasan adanya kesalahan teknis.

Heriyanto (43) penumpang Air Asia yang sempat diwawancarai, mengaku bahwa  pihak Air Asia tidak ada yang menghubunginya  terkait pembatalan keberangkatan pesawat. Dirinya mengetahui pembatalan itu setela tiba di counter chek in.

Selain, pihak maskapai tidak menjelaskan secara rinci penyebab pembatalan jadwal keberangkatan namun menyebutkan adanya  kesalahan teknis. Dirinya menduga pembatalan penerbangan tersebut terkait masalah izin penerbangan.

"Aku rasa penerbangannya batal karena terkendala izin penerbangan," bilang pria yang mengaku bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pengeboran minyak di Palembang. Pria yang mengaku tinggal di Sei Mencirim itu dirinya merugi akibat pembatalan penerbangan itu.

Penumpang terus mendesak managemen maskapai Air Asia agar mereka diterbangkan. Penumpang diterbangkan dengan maskapai Lion Air dan Sriwijaya Air dengan tidak dikenakan biaya tiket lagi.

Kemudian maskapai menanggung semua biaya transportasi dan penginapan bagi penumpang yang gagal berangkat hari ini ke Palembang.

Namun, Heriyanto mengungkapkan dirinya bersama kedua teman sekerjanya akan terbang ke Palembang dengan maskapai Lion Air nomor penerbangan JT 383 tujuan Jakarta, Rabu (7/1) dengan jadwal penerbangan pukul 15.50 Wib.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan  pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 348 tujuan Palembang dengan jadwal keberangkatan,  Rabu malam pukul 21.00 Wib.

Penumpang lainya  Rajiu Samosir ( 36) yang mengaku berprofesi guru SLTP di Bangka Belitung mengaku kecewa.Akibat pembatalan itu dirinya terpaksa tidak bisa mengajar seperti biasanya.

Rajiu memilih terbang menggunkan maskapai Sriwijaya Air yang akan terbang malam sekitar pukul 21.30 Wib ke Jakarta selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Palembang pada esok paginya pukul 06.00 Wib."Saya terbang ke Jakrta dan transit di sana dilanjutkan ke Palembang ," ucapnya. (btr)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Minta Orang Kaya tak Ikut Pakai Gas Elpiji 3 Kg


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler