BANDUNG- Jajaran Polrestabes Bandung menurunkan 376 personel gabungan dari anggota Polrestabes Bandung, dibantu personel TNI guna mengamankan 89 SPBU dan satu buah Depo Pertamina. Hal tersebut sebagai upaya mengantisipasi menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak.
Kabag Ops Polrestabes Bandung, AKBP Diki Budiman mengatakan nantinya tiap SPBU akan dijaga oleh 2 orang anggota polri dan 1 personel TNI dengan sistem pengamanan terbuka serta 1 SST (Satuan Setingkat Pleton) atau 20 personel guna mengamankan Depo yang berada didaerah Ujung Berung.
"Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi antrian panjang bila terjadi kenaikan BBM, selain itu antisipasi bila terjadi gesekan antar masyarakat," jelas Diki kepada wartawan saat ditemui di Gedung Sate Bandung, Senin (17/6).
Ditambahkannya bahwa pengamanan sendiri akan dilakukan dalam 24 jam penuh selama satu bulan karena dinilairentan akan adanya gesekan."Namun sifatnya sendiri situasional, bila dalam seminggu situasi dinilai sudah aman anggota bisa kita tarik, namun bila situasi tidak memungkinkan anggota masih di tempatkan disana," tuturnya.
Selain itu pihaknyapun akan memantau 4 pintu tol yang menjadi akses dari kota Bandung yaitu tol Buah Batu, Pasteur, Pasir Koja, dan Moh Tohha guna antisipasi massa yang akan menuju ke Jakarta.
"Antisipasi bila massa menutup akses pintu tol dan kita akan tempatkan personel ditiap pintu tol," ucapnya.
Disinggung perihal aksi demo sendiri, pada Senin (17/6) berjalan aman, namun ada sedikit penutupan jalan Soekarnohatta oleh sekitar 50 orang mahasisawa UIN. "Sempat ditutup jalan dengan membakar ban namun hanya sebentar, mereka niatnya mau ke Gedung Sate namun melakukan orasi di depo. Tidak ada yang diamankan, untuk aksi demo besok kita belum mendapat laporan akan adanya aksi unjuk rasa," tutupnya.(bal)
Kabag Ops Polrestabes Bandung, AKBP Diki Budiman mengatakan nantinya tiap SPBU akan dijaga oleh 2 orang anggota polri dan 1 personel TNI dengan sistem pengamanan terbuka serta 1 SST (Satuan Setingkat Pleton) atau 20 personel guna mengamankan Depo yang berada didaerah Ujung Berung.
"Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi antrian panjang bila terjadi kenaikan BBM, selain itu antisipasi bila terjadi gesekan antar masyarakat," jelas Diki kepada wartawan saat ditemui di Gedung Sate Bandung, Senin (17/6).
Ditambahkannya bahwa pengamanan sendiri akan dilakukan dalam 24 jam penuh selama satu bulan karena dinilairentan akan adanya gesekan."Namun sifatnya sendiri situasional, bila dalam seminggu situasi dinilai sudah aman anggota bisa kita tarik, namun bila situasi tidak memungkinkan anggota masih di tempatkan disana," tuturnya.
Selain itu pihaknyapun akan memantau 4 pintu tol yang menjadi akses dari kota Bandung yaitu tol Buah Batu, Pasteur, Pasir Koja, dan Moh Tohha guna antisipasi massa yang akan menuju ke Jakarta.
"Antisipasi bila massa menutup akses pintu tol dan kita akan tempatkan personel ditiap pintu tol," ucapnya.
Disinggung perihal aksi demo sendiri, pada Senin (17/6) berjalan aman, namun ada sedikit penutupan jalan Soekarnohatta oleh sekitar 50 orang mahasisawa UIN. "Sempat ditutup jalan dengan membakar ban namun hanya sebentar, mereka niatnya mau ke Gedung Sate namun melakukan orasi di depo. Tidak ada yang diamankan, untuk aksi demo besok kita belum mendapat laporan akan adanya aksi unjuk rasa," tutupnya.(bal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ulama Wafat, Muncul Lafadz Allah di Langit
Redaktur : Tim Redaksi