BLANGPIDIE - Tgk Sulaiman As-Samany, Pimpinan Dayah Darul Halim, Desa Pasar Kota Bahagia, Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Senin Dinihari (17/6), sekira pukul 01.30 Wib, berpulang ke rahmatullah dalam perawatan di Rumah Sakit Harapan Bunda Aceh.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Abdya dan Pimpinan Tarikat Sulok di Pasantren Darul Halim itu meninggal dunia dalam usia 55 tahun, karena sakit. Beliau dinyatakan menderita penyakit ginjal dan lever.
Informasi meninggalnya salah seorang Ulama di Kabupaten Abdya tersebar begitu cepat di tengah masyarakat. Rasa haru sangat terasa bagi santri dan masyarat Abdya termasuk pengikut suluk yang mencapai ribuan orang.
Jenazah ulama yang dihormati itu, dibawa pulang dengan mobil ambulance, tiba di Dayah Darul Halim, Kuala Batee, Senin (17/6) sekira pukul 9.30 WIB. Jenazah ulama, juga Wakil Ketua Majelis Syura PC Insyafudin Abdya, disambut rasa haru ribuan warga yang sudah menunggu kedatangan jenazah.
Pantauan Rakyat Aceh (Grup JPNN) kemarin dikediaman Alm Tgk Sulaiman As-Samany, ulama asal Bakau, Labuhan Haji, Aceh Selatan, ribuan warga, tokoh masyarakat, termasuk para pejabat Abdya segera mengalir ke rumah duka di Dayah Darul Halim untuk menyampaikan belasungkawa sangat mendalam.
Di antara pejabat adalah Wakil Bupati Abdya, Yusrizal Razali, Ketua MPU Abdya, Tgk H Abdurrahman Badar, para Ulama dan Pimpinan Dayah di Abdya.
Sekira pukul 11.30 WIB, dilaksanakan khutbah jenazah disampaikan Tgk H Abdurrahman Badar yang kemudian disholatkan di dalam komplek pasantren. Banyaknya warga, sholat jenazah terpaksa dilakukan berkali-kali.
Usai disholatkan Alm Tgk Sulaiman Asamany dimakamkan di komplek pemakaman pasantren bersebelahan dengan kuburan Syech H Jakfar Lailun yang meninggal 19 April 1985 silam.
Rasa duka yang mendalam bagi warga Abdya yang sedang melayat ke rumah duka di Komplek Pasantren Darul Halim Desa Pasar Kota Bahagia sontak terharu ketika pelayat melihat tulisan mirip lafadz Allah di awan.
Awalnya salah seorang pelayat yang duduk diluar tenda yang dipasang tidak sengaja melihat ke arah awan yang bersih. Tiba-tiba dia mulai melihat segumpal awan yang mirip lafadz Allah.
Kejadian aneh itupun dilihat ribuan pelayat saat jasat Alm Tgk Sulaiman Asamany dimandikan di rumah duka. Mereka melihat tulisan Allah yang hanya tampak sekitar lima menit."Awalnya agak jelas, namun tulisan itu kian kabur," kata Nacon. (ndi)
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Abdya dan Pimpinan Tarikat Sulok di Pasantren Darul Halim itu meninggal dunia dalam usia 55 tahun, karena sakit. Beliau dinyatakan menderita penyakit ginjal dan lever.
Informasi meninggalnya salah seorang Ulama di Kabupaten Abdya tersebar begitu cepat di tengah masyarakat. Rasa haru sangat terasa bagi santri dan masyarat Abdya termasuk pengikut suluk yang mencapai ribuan orang.
Jenazah ulama yang dihormati itu, dibawa pulang dengan mobil ambulance, tiba di Dayah Darul Halim, Kuala Batee, Senin (17/6) sekira pukul 9.30 WIB. Jenazah ulama, juga Wakil Ketua Majelis Syura PC Insyafudin Abdya, disambut rasa haru ribuan warga yang sudah menunggu kedatangan jenazah.
Pantauan Rakyat Aceh (Grup JPNN) kemarin dikediaman Alm Tgk Sulaiman As-Samany, ulama asal Bakau, Labuhan Haji, Aceh Selatan, ribuan warga, tokoh masyarakat, termasuk para pejabat Abdya segera mengalir ke rumah duka di Dayah Darul Halim untuk menyampaikan belasungkawa sangat mendalam.
Di antara pejabat adalah Wakil Bupati Abdya, Yusrizal Razali, Ketua MPU Abdya, Tgk H Abdurrahman Badar, para Ulama dan Pimpinan Dayah di Abdya.
Sekira pukul 11.30 WIB, dilaksanakan khutbah jenazah disampaikan Tgk H Abdurrahman Badar yang kemudian disholatkan di dalam komplek pasantren. Banyaknya warga, sholat jenazah terpaksa dilakukan berkali-kali.
Usai disholatkan Alm Tgk Sulaiman Asamany dimakamkan di komplek pemakaman pasantren bersebelahan dengan kuburan Syech H Jakfar Lailun yang meninggal 19 April 1985 silam.
Rasa duka yang mendalam bagi warga Abdya yang sedang melayat ke rumah duka di Komplek Pasantren Darul Halim Desa Pasar Kota Bahagia sontak terharu ketika pelayat melihat tulisan mirip lafadz Allah di awan.
Awalnya salah seorang pelayat yang duduk diluar tenda yang dipasang tidak sengaja melihat ke arah awan yang bersih. Tiba-tiba dia mulai melihat segumpal awan yang mirip lafadz Allah.
Kejadian aneh itupun dilihat ribuan pelayat saat jasat Alm Tgk Sulaiman Asamany dimandikan di rumah duka. Mereka melihat tulisan Allah yang hanya tampak sekitar lima menit."Awalnya agak jelas, namun tulisan itu kian kabur," kata Nacon. (ndi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kena Asap Kiriman, Warga Batam Diminta Bermasker
Redaktur : Tim Redaksi