JAKARTA -- Mahkamah Konstitusi (MK) malam ini (11/3) menggelar sidang pembacaan putusan sengketa hasil Pemilukada Papua 2013. Ratusan polisi pun disiagakan untuk mengamankan jalannya persidangan.
Dari pantauan JPNN di lapangan, ada sekitar lima mobil polisi berukuran besar terparkir di pinggir jalan depan Gedung MK, Jakarta.
"Sejak sore tadi kami sudah siaga, mengamankan jalannya putusan sidang malam ini. Ada ratusan lah, sekitar 200," ucap salah satu anggota polisi pada JPNN yang namanya enggan disebutkan, Senin malam (11/3).
Ratusan warga Papua pun juga turut memadati ruang sidang malam ini. Mereka ingin mendengar langsung pembacaan putusan. Mereka tampak memadati ruang di luar sidang, baik di lantai 2 maupun di lobby utama.
"Iya, kami di sini penasaran dengan putusan bapak majelis. Tadi mau ke dalam (ruang sidang-red) tidak muat, jadi kita duduk disini saja," ucap Rovus, warga Papua, pada JPNN.
Seperti diberitakan sebelumnya, empat pasangan calon gubernur-wakil gubernur Papua meminta MK agar membatalkan hasil rekapitulasi suara Pemilukada Papua yang dimenangi pasangan nomor urut tiga, Lukas Enembe-Klemen Tinal.
Para penggugat menganggap kemenangan Lukas enembe-Klemen Tinal pada Pemilukada Papua yang digelar pada 13 Februari 2013 lalu, sarat dengan kecurangan.
Para penggugat menganggap proses Pemilukada di provinsi paling timur Indonesia itu penuh dengan pelanggaran yang terstruktur, masif, dan sistematis.
Untuk diketahui dalam pemilukada provinsi Papua diikuti oleh enam pasangan calon. Total suara sah dari 28 kabupaten/kota di Papua mencapai 2.713.465 suara.
Dari jumlah itu, pasangan nomor urut satu, Noahk Nawipa-Yohanes Wop mendapat 178.830 suara (8 persen). Selanjutnya pasangan nomor dua, MR Kambu-Blasius Pakage mendapat 301.349 (13 persen).
Sedangkan pasangan Lukas Enembe-Klemen Tinal yangdinobatkan menjadi pememang mengantongi 1.199.657 (52 persen). Selanjutnya ada Welington Wenda-Wenan Watori dengan 153.453 suara (7 persen).
Sementara pasangan Alex Hasegem-Marten Kayoi mendapat 72.120 suara (3 persen) dan pasangan Habel Melkias Suawe-Yop Kogoya meraih 415.382 suara (18 persen). (chi/jpnn)
Dari pantauan JPNN di lapangan, ada sekitar lima mobil polisi berukuran besar terparkir di pinggir jalan depan Gedung MK, Jakarta.
"Sejak sore tadi kami sudah siaga, mengamankan jalannya putusan sidang malam ini. Ada ratusan lah, sekitar 200," ucap salah satu anggota polisi pada JPNN yang namanya enggan disebutkan, Senin malam (11/3).
Ratusan warga Papua pun juga turut memadati ruang sidang malam ini. Mereka ingin mendengar langsung pembacaan putusan. Mereka tampak memadati ruang di luar sidang, baik di lantai 2 maupun di lobby utama.
"Iya, kami di sini penasaran dengan putusan bapak majelis. Tadi mau ke dalam (ruang sidang-red) tidak muat, jadi kita duduk disini saja," ucap Rovus, warga Papua, pada JPNN.
Seperti diberitakan sebelumnya, empat pasangan calon gubernur-wakil gubernur Papua meminta MK agar membatalkan hasil rekapitulasi suara Pemilukada Papua yang dimenangi pasangan nomor urut tiga, Lukas Enembe-Klemen Tinal.
Para penggugat menganggap kemenangan Lukas enembe-Klemen Tinal pada Pemilukada Papua yang digelar pada 13 Februari 2013 lalu, sarat dengan kecurangan.
Para penggugat menganggap proses Pemilukada di provinsi paling timur Indonesia itu penuh dengan pelanggaran yang terstruktur, masif, dan sistematis.
Untuk diketahui dalam pemilukada provinsi Papua diikuti oleh enam pasangan calon. Total suara sah dari 28 kabupaten/kota di Papua mencapai 2.713.465 suara.
Dari jumlah itu, pasangan nomor urut satu, Noahk Nawipa-Yohanes Wop mendapat 178.830 suara (8 persen). Selanjutnya pasangan nomor dua, MR Kambu-Blasius Pakage mendapat 301.349 (13 persen).
Sedangkan pasangan Lukas Enembe-Klemen Tinal yangdinobatkan menjadi pememang mengantongi 1.199.657 (52 persen). Selanjutnya ada Welington Wenda-Wenan Watori dengan 153.453 suara (7 persen).
Sementara pasangan Alex Hasegem-Marten Kayoi mendapat 72.120 suara (3 persen) dan pasangan Habel Melkias Suawe-Yop Kogoya meraih 415.382 suara (18 persen). (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDP Pastikan Tak Ikut Gabung Hanura
Redaktur : Tim Redaksi