jpnn.com, KABUPATEN TANGERANG - Ratusan massa diduga preman mengamuk dengan merusak belasan kios milik pedagang di Pasar Kutabumi, Kabupaten Tangerang, Banten pada Minggu siang (24/9).
Para preman tersebut juga menjarah barang serta menganiaya beberapa pedagang pasar.
BACA JUGA: Preman Ini Tusuk Penjual Kebab di Serang, Motifnya Begini
Perusakan kios pasar oleh ratusan orang tak dikenal diduga preman itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka datang membawa sejumlah benda, seperti batu hingga balok.
Selain itu, para preman itu melakukan penculikan dan penyekapan terhadap tiga orang pedagang Pasar Kutabumi.
BACA JUGA: Analisis Reza Indragiri soal Pengawal Kapolda Kaltara Tewas di Rumah Dinas
"Tiba-tiba ratusan preman langsung menggeruduk, orang-orang membawa kayu, palu godam dan besi," ucap Prihadi (50) salah satu pedagang Pasar Kutabumi di Tangerang.
"Saya langsung dipukul bagian kepala, punggung dan lengan hingga luka-luka," imbuhnya.
BACA JUGA: Brigadir H Pengawal Kapolda Kaltara Tewas Tertembak di Dada, Tembus ke Jantung
Prihadi mengatakan kelompok preman itu merusak puluhan kios, menjarah dagangan, bahkan uang para pedagang.
"Para preman itu mengatakan dari Perumda Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang," ungkap Prihadi.
Dia juga menyebut ada sejumlah rekannya sesama pedagang diculik dan disekap oleh kelompok preman tersebut. Beberapa penjual di pasar itu ada yang menderita luka-luka.
"Saya tidak tahu nasib rekan saya yang diculik. Tetapi lihat saja kondisi Pasar Kutabumi dirusak oleh mereka," tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Pasar Kemis AKP Irvan Abdul Ghafar mengatakan massa yang diduga preman ini hanya mengajak pedagang agar mau direvitalisasi.
Namun, tidak terduga terjadi perusakan sehingga pihaknya langsung mendatangi lokasi.
Dia menyebut situasi terkini di Pasar Kutabumi sudah kembali kondusif.
Pihaknya juga kini tengah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.
"Kemudian kami meluncur dari beberapa titik yang sedang melaksanakan kegiatan pemilihan kepala desa. Sekitar 15 personel kita terjunkan," kata dia.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam