jpnn.com, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Letnan Jenderal Doni Monardo menyatakan sebanyak 144.327 pekerja migran Indonesia sudah kembali ke tanah air.
Hal itu berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
BACA JUGA: Bea Cukai Awasi Pemulangan TKI asal Malaysia dan Tawau
Menurut Doni, dari jumlah tersebut, sebanyak 103 ribu di antaranya sudah dikembalikan atau pulang ke kampung halaman masing-masing.
"Artinya, masih ada sekitar 41 ribu lagi yang harus kami layani, yang harus kami urus agar mereka mendapatkan pelayanan terbaik," kata Doni saat rapat kerja dengan Komisi X DPR itu.
BACA JUGA: PMI di Malaysia Kelaparan, Tidak Punya Uang Beli Makan, Bisa Bikin Lingkaran Setan
Menurut Doni, pemerintah telah menyiapkan sejumlah tempat untuk tempat karantina, seperti di dekat Wisma Atlet, maupun asrama haji, serta lokasi di beberapa provinsi seperti di Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, dan Batam, Kepulauan Riau.
Mantan Danjen Kopassus TNI AD itu menegaskan sebagian PMI yang pulang setelah diperiksa ternyata positif Covid-19.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Tajirnya Jaksa di Kasus Novel Baswedan, Polda Sikat Buronan FBI, Istri Nurhadi
"Padahal, mereka juga bawa surat keterangan sehat dari negara tempat mereka berangkat (ke Indonesia)," ungkapnya
Namun, kata Doni, tim gabungan dari semua kementerian/lembaga di Indonesia terus bekerja keras sehingga PMI yang positif Covid-19 bisa dirawat.
"Setelah sembuh dikembalikan ke kampung halaman," ungkapnya.
Namun, Doni menegaskan sebagian dari mereka ada yang tidak mau dipulangkan dan memilih tetap bertahan di lokasi karantina atau lainnya.
"Karena sangat berharap dan menunggu pekerjaan. Mereka kehilangan pekerjaan, dan kalau pulang kampung belum tentu dapat pekerjaan," kata Doni.
Menurut dia, mereka menunggu kapan DKI Jakarta akan membuka kegiatan kembali sehingga bisa mendapatkan pekerjaan baru.
"Sebagian besar adalah ABK (anak buah kapal) yang bekerja di kapal pesiar," tegasnya. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy