MANOKWARI - Ratusan rumah di Distrik Warmare, Manokwari, Papua Barat terendam banjir. Hujan deras secara merata mengguyur wilayah perkotaan dan sejumlah distrik seperti Warmare, Prafi dan Masni, Kamis (4/2) malam membuat air sungai meluap dan menggenangi perumahan warga.
Hujan deras juga menyebabkan longsor di beberapa titik di ruas jalan Warmare. Dampak dari meluapnya air dan longsoran yang menutup bagian jalan membuat jalu kendaraan terhambat. Antrian panjang kendaraan di jalan poros Warmare berlangsung selama kurang lebih 2 jam.
Yohanes Bisay mengatakan, banjir yang melanda sebagian kompleks perumahan di Warmare disebabkan meluapnya 3 sungai di wilayah tersebut, yakni Sungai Warmar, Warmare dan Kali Mou. Banjir terparah terjadi di sekitar terminal Warmare dan Kampung Uncem.‘’Kalau banjir di terminal karena bronjong kali rusak sehingga air sampai meluap ke pemukiman warga,’’tandasnya kepada koran ini, kemarin.
Banjir di sekitar terminal merendam sekitar 80-an rumah. Ketinggian air sempat mencapai 50 meter. Air yang datang sangat cepat membuat warga berusaha mengamankan barang-barang elektronik ke tempat lebih tinggi.
Sedangkan banjir di Kampung Uncem ketinggaian air mencapai 70 meter. Banjir yang berlangsung cukup lama membuat warga mengungsi di balai kampung sambil mengamankan barang elektronik. ‘’Air kali meluap. Hanya bawa barang seperlunya karena rumah sudah terendam,’’ ujar warga yang mengungsi di balai kampung.
Pantauan Radar Sorong (JPNN Group), Jumat (15/2) banjir sudah mulai surut. Warga tampak membersihkan lumpur maupun sampah di dalam rumah. ‘’Tadi malam hujan mulai banjir sekitar jam 7. Banyak lumpur yang masuk di rumah,’’ ujar seorang ibu rumah tangga.
Sepekan ini, hujan deras disertai angin melanda wilayah Manokwari. Di dalam kota, beberapa titik ruas jalan tergenang. Sedangkan di kompleks Maduraja dan Kampung Bugis,Wosi, masyarakat sudah bisa mengatasi banjir, sehingga hanya terjadi genangan air yang tak mengkuatirkan warga. (lm)
Hujan deras juga menyebabkan longsor di beberapa titik di ruas jalan Warmare. Dampak dari meluapnya air dan longsoran yang menutup bagian jalan membuat jalu kendaraan terhambat. Antrian panjang kendaraan di jalan poros Warmare berlangsung selama kurang lebih 2 jam.
Yohanes Bisay mengatakan, banjir yang melanda sebagian kompleks perumahan di Warmare disebabkan meluapnya 3 sungai di wilayah tersebut, yakni Sungai Warmar, Warmare dan Kali Mou. Banjir terparah terjadi di sekitar terminal Warmare dan Kampung Uncem.‘’Kalau banjir di terminal karena bronjong kali rusak sehingga air sampai meluap ke pemukiman warga,’’tandasnya kepada koran ini, kemarin.
Banjir di sekitar terminal merendam sekitar 80-an rumah. Ketinggian air sempat mencapai 50 meter. Air yang datang sangat cepat membuat warga berusaha mengamankan barang-barang elektronik ke tempat lebih tinggi.
Sedangkan banjir di Kampung Uncem ketinggaian air mencapai 70 meter. Banjir yang berlangsung cukup lama membuat warga mengungsi di balai kampung sambil mengamankan barang elektronik. ‘’Air kali meluap. Hanya bawa barang seperlunya karena rumah sudah terendam,’’ ujar warga yang mengungsi di balai kampung.
Pantauan Radar Sorong (JPNN Group), Jumat (15/2) banjir sudah mulai surut. Warga tampak membersihkan lumpur maupun sampah di dalam rumah. ‘’Tadi malam hujan mulai banjir sekitar jam 7. Banyak lumpur yang masuk di rumah,’’ ujar seorang ibu rumah tangga.
Sepekan ini, hujan deras disertai angin melanda wilayah Manokwari. Di dalam kota, beberapa titik ruas jalan tergenang. Sedangkan di kompleks Maduraja dan Kampung Bugis,Wosi, masyarakat sudah bisa mengatasi banjir, sehingga hanya terjadi genangan air yang tak mengkuatirkan warga. (lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembuatan Paspor Meningkat
Redaktur : Tim Redaksi