PALEMBANG – Seluruh hasil Operasi Senjata Api (Senpi) Musi 2013 dimusnahkan di halaman Mapolda Sumsel, Rabu (27/2). Pemusnahan yang dipimpin Kapolda Sumsel Irjen Pol Iskandar Hasan itu dihadiri Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin, Kasdam II/Sriwijaya Brigjen Syahiding dan para pejabat, akademisi serta tokoh masyarakat maupun tokoh agama di Sumsel.
Senpi rakitan (senpira) yang dimusnahkan berjumlah 311 pucuk, dimana 264 pucuk senpira serahan masyarakat dan 47 pucuk hasil razia. Ikut dimusnahkan pula narkoba jenis sabu–sabu 900 gram, pohon ganja, tanaman khat, serta 2.000 liter tuak hasil lain dari Operasi Senpi Musi 2013.
Pemusnahan ditandai dengan pemotongan perdana senpira oleh Kapolda dan Gubernur Sumsel. Sementara sabu-sabu 900 gram senilai Rp1,3 miliar dibuang ke dalam septic tank oleh para tersangka kasus ini dengan pengawalan ketat petugas. Sedang perwira polisi yang terlibat dalam kasus narkoba jaringan internasional ini tidak bisa hadir lantaran sakit.
Kemudian, lima karung pohon ganja dari Pagaralam, 160 batang ganja dari Lahat, hasil sitaan panen yang mencapai 1.000 batang ganja serta pohon khat juga turut dibakar. Untuk ribuan liter tuak dibuang ke parit belakang Mapolda Sumsel.
Gubernur Sumsel mengapresiasi pemusnahan tersebut sebagai langkah nyata memerangi kejahatan. "Ke depan, ada beberapa hal yang digunakan untuk menanggulangi kejahatan, terutama sebagai bentuk pencegahan. Kemudian untuk narkoba, jangan sampai ada aparat yang ikutan," imbuhnya.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Iskandar Hasan mengatakan, pemusnahan kemarin untuk menunjukkan kepada masyarakat kalau barang-barang tersebut terlarang dan kepemilikannya melanggar hukum. ”Kita ingin budaya negatif yang ada dihilangkan. Untuk menghilangkan itu bukan hanya tugas kepolisian, namun semua stakeholder terkait dan masyarakat ikut bertanggung jawab," katanya.
Untuk pembuatan senjata api yang marak di daerah Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir serta pembuatan tuak di kawasan Jalur, Banyuasin, Polda akan melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan menggandeng pemerintah dan tokoh masyarakat setempat. “Yang harus diubah adalah mindset masyarakat. Untuk tuak, perlu kerja sama dari pemerintah agar hasil gula masyarakat dari nira kelapa dapat dipasarkan dengan baik karena memiliki daya jual tinggi,” tukasnya.(gti/ce2)
Senpi rakitan (senpira) yang dimusnahkan berjumlah 311 pucuk, dimana 264 pucuk senpira serahan masyarakat dan 47 pucuk hasil razia. Ikut dimusnahkan pula narkoba jenis sabu–sabu 900 gram, pohon ganja, tanaman khat, serta 2.000 liter tuak hasil lain dari Operasi Senpi Musi 2013.
Pemusnahan ditandai dengan pemotongan perdana senpira oleh Kapolda dan Gubernur Sumsel. Sementara sabu-sabu 900 gram senilai Rp1,3 miliar dibuang ke dalam septic tank oleh para tersangka kasus ini dengan pengawalan ketat petugas. Sedang perwira polisi yang terlibat dalam kasus narkoba jaringan internasional ini tidak bisa hadir lantaran sakit.
Kemudian, lima karung pohon ganja dari Pagaralam, 160 batang ganja dari Lahat, hasil sitaan panen yang mencapai 1.000 batang ganja serta pohon khat juga turut dibakar. Untuk ribuan liter tuak dibuang ke parit belakang Mapolda Sumsel.
Gubernur Sumsel mengapresiasi pemusnahan tersebut sebagai langkah nyata memerangi kejahatan. "Ke depan, ada beberapa hal yang digunakan untuk menanggulangi kejahatan, terutama sebagai bentuk pencegahan. Kemudian untuk narkoba, jangan sampai ada aparat yang ikutan," imbuhnya.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Iskandar Hasan mengatakan, pemusnahan kemarin untuk menunjukkan kepada masyarakat kalau barang-barang tersebut terlarang dan kepemilikannya melanggar hukum. ”Kita ingin budaya negatif yang ada dihilangkan. Untuk menghilangkan itu bukan hanya tugas kepolisian, namun semua stakeholder terkait dan masyarakat ikut bertanggung jawab," katanya.
Untuk pembuatan senjata api yang marak di daerah Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir serta pembuatan tuak di kawasan Jalur, Banyuasin, Polda akan melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan menggandeng pemerintah dan tokoh masyarakat setempat. “Yang harus diubah adalah mindset masyarakat. Untuk tuak, perlu kerja sama dari pemerintah agar hasil gula masyarakat dari nira kelapa dapat dipasarkan dengan baik karena memiliki daya jual tinggi,” tukasnya.(gti/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peredaran Dekstro Akan Dievaluasi
Redaktur : Tim Redaksi