Ratusan Tewas di Kanjuruhan, Kiai Said Serukan Tobat Nasional

Senin, 03 Oktober 2022 – 22:43 WIB
Mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siradj mengajak seluruh elemen bangsa melakukan tobat nasional setelah tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa timur.

Menurutnya, itu adalah hal terbaik yang bisa dilakukan ketimbang mencari-cari kesalahan pihak lain atas tragedi yang menewaskan ratusan suporter tersebut.

BACA JUGA: Ribuan Suporter Sriwijaya FC Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

“Mari kita membacakan Al-Fatihah kepada mereka yang menjadi korban, semoga diampuni dosa-dosanya. Melihat beberapa tragedi yang bertubi-tubi atas bangsa ini. Saya mengajak semuanya (elemen bangsa), untuk sama-sama melakukan tobat nasional," ujar Kiai Said.

Kiai Said juga menekankan bahwa tragedi Kanjuruhan adalah sebuah ujian dari Allah. Dia pun meyakini ada hikmah di balik setiap ujian.

BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan Jadi Sorotan Dunia, Media-Media Besar Jepang Menulis Begini

"Tidak perlu mencari-cari kesalahan pihak atau orang lain," ujar Kiai Said.

Deputi Kajian Said Aqil Siroj Institute Abi Rekso memaknai seruan tobat nasional itu sebagai ajakan untuk melakukan refleksi bersama.

BACA JUGA: Pansus Tragedi Kanjuruhan DPR RI Segera Bergulir

Ini adalah ajakan yang meneduhkan tanpa harus menghakimi pihak atau orang lain.

“Jika orientasinya mencari kesalahan saja, maka akan ada polemik baru di tengah masyarakat. Kita jangan giring opini publik kesana. Di samping jumlah korban yang terus bertambah. Kita sepakat tragedi ini sejarah paling kelam sepak bola Indonesia dan dunia. Perlu adanya kebesaran hati kita, menerima tragedi ini sebagai pelajaran getir bagi bangsa dan dunia sepak bola kita,” papar Abi Rekso.

Dia juga menyadari bahwa sepak bola adalah bagian yang tak bisa dipisahkan dari masyarakat. Namun, membangun kesadaran publik sepak bola atas pentingnya sportifitas juga keutamaan, sehingga tragedi seperti ini tidak pernah terulang lagi di Indonesia maupun Internasional.

"Yang jauh lebih penting, jangan sampai tragedi Kanjuruhan ini diproduksi untuk kepentingan politis kaum elite," pungkasnya. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler