jpnn.com, TOKYO - Sejumlah media arus utama di Jepang menyoroti tragedi sepak bola yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur usai laga Arema FC versus Persebaya yang menewaskan lebih dari 170 orang.
Berdasarkan pantauan ANTARA di Tokyo, Senin, Kantor Berita Jepang Kyodo memasukkan kejadian tersebut ke dalam breaking news dan menurunkan berita berkelanjutan terkait tragedi tersebut yang saat ini sudah mencapai 174 korban tewas.
BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan, 28 Anggota Polri Diperiksa Terkait Pelanggaran Kode Etik
Kyodo juga memuat foto-foto penonton yang ricuh dan kendaraan yang hangus terbakar.
Media-media besar lainnya, seperti NHK World, Japan Times dan Mainichi juga menyoroti peristiwa kelam dalam dunia sepak bola itu.
BACA JUGA: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD Ungkap Permintaan Ini ke Polri dan TNI
Tragedi nahas tersebut juga disiarkan di sejumlah saluran televisi Jepang, di antaranya TV Tokyo, ANN News dan NHK.
Salah seorang warga Jepang yang pernah mengunjungi Indonesia, Yamada, mengaku terkejut saat menyaksikan berita tersebut melalui televisi dan menyayangkan begitu banyak nyawa yang hilang.
BACA JUGA: Jawaban Arema Soal Penjualan Tiket di Stadion Kanjuruhan Melebihi Kapasitas
Tragedi Kanjuruhan pecah saat wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Ribuan suporter Arema memasuki area lapangan setelah timnya kalah dari Persebaya dengan skor 2-3.
Dari sejumlah rekaman video amatir yang tersebar di media sosial, terlihat aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk mengendalikan ribuan suporter.
Akibatnya, para suporter berlarian menyelamatkan diri menuju pintu keluar yang sempit hingga terjadi desak-desakan dan jatuhnya korban jiwa.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur hingga Senin (3/10) pagi, 174 orang tewas, 11 orang menderita luka berat dan 298 orang mengalami luka ringan.
Presiden FIFA Gianno Infantino menyebut peristiwa tersebut merupakan hari yang kelam bagi dunia sepak bola. Dia juga mendoakan para korban beserta keluarga mereka.
Akibat kerusuhan tersebut, operator liga kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyetop Liga 1 Indonesia 2022-2023 selama sepekan. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif