jpnn.com, LAMPUNG BARAT - Ratusan ton ikan di Danau Ranau, Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat, mati mendadak pada (Selasa, 17/1).
Dinas Perikanan Lampung Barat, Provinsi Lampung menyatakan kematian ikan disebabkan kadar oksigen yang memburuk.
BACA JUGA: Sungai Cikaniki dan Citongtut Tercemar, Ribuan Ikan Mati, Ade Yasin Geram
Namun, belakangan sudah mulai berkurang tepatnya sejak Rabu (18/1) 2023 setelah kadar oksigen kembali normal.
"Kemarin (Selasa, 17/1) di kawasan Lumbok Seminung hujan deras ya, dan kadar oksigen juga sudah mendekati normal, sehingga kematian massal ikan di Danau Ranau sudah mereda dan hampir tidak ada lagi," kata Sekretaris Dinas Perikanan Lampung Barat, Relegius Helman, di Liwa, Rabu.
BACA JUGA: 1.764 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau, Kerugian Petani Mencapai Rp 35,28 Miliar
Ia mengatakan, kondisi tersebut dipengaruhi oleh kadar oksigen yang sudah membaik.
Menurutnya, sudah ada beberapa pengelola keramba yang sudah memberi pakan ikan.
BACA JUGA: 362 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau, Petani Rugi Miliaran Rupiah
"Pengelola keramba sudah ada yang mulai memberi pakan ikan lagi karena kadar oksigen membaik," kata dia.
Pihaknya mengimbau agar para pembudi daya ikan keramba tetap waspada terhadap cuaca, dan kondisi air danau.
"Agar pembudi daya tetap waspada karena keadaan cuaca belum menentu, dan kondisi air yang belum normal," ujarnya.
Untuk ikan yang sudah mati sebaiknya dibuang di suatu tempat dan bisa juga diolah untuk menjadi pupuk, karena sudah ada yang disemprot fermentasi dan dicampur dengan tanah, demikian Religius Helman.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean