Ratusan Warga Desa Serang Indocement

Sabtu, 08 September 2012 – 08:30 WIB
CITEUREUP-Olahraga rutin yang dilaksanakan karyawan PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP),  setiap Jumat pagi, berujung ricuh. Karyawan Indocement yang tergabung dalam Serikat Pekerja (SP) mendadak diserang ratusan warga dari 12 desa usai melaksanakan olahraga.

Empat orang luka dalam bentrokan tersebut. Keempatnya adalah Seno, 30, (karyawan),  Noto, 50, (karyawan), Sukar (karyawan) dan Anjar, 20, (warga). Mereka mengalami luka pada bagian kepala akibat terkena lemparan batu.  Selain korban luka, sebanyak 8 unit sepeda motor milik karyawan yang terparkir di halaman Sekretariat SP, juga dirusak.

Komisaris Serikat Pekerja PT Indocement, Edi Supriatna, mengatakan, penyerangan terjadi pukul 09:00. “Saat itu kita baru saja selesai senam di Sport Hall dan pulang ke Sekeratriat SP untuk mengadakan pertemuan,” terang karyawan yang bekerja di bagian pengolahan limbah alternative itu.

Tiba-tiba, 100-an warga menyerang mereka melalui pintu 3. Warga menyerang karena merasa terganggu dengan aktifitas olahraga yang dilakukan karyawan Indocement. Warga, menuding kegiatan olahraga memicu kemacetan panjang di jalan alternative Citeureup-Nambo-Klapanunggal.

“Mereka yang menyerang itu bukan warga setempat, tapi preman bayaran yang informasinya mendapat bayaran Rp50 ribu per orang,” tuding Edi.

Ia melanjutkan, ratusan penyerang yang merangsek ke dalam areal pabrik melalui pintu 3, sempat dihalau petugas keamanan pabrik. Namun, jumlah penyerang tidak seimbang dengan petugas keamanan, sehingga penyerang berhasil menembus barikade petugas. Setelah menembus penjagaan, warga kemudian mengejar karyawan dan merusak sejumlah sepeda motor milik karyawan.

Edi melanjutkan, agenda pertemuan yang sedianya dilaksanakan di Sekretariat SP pun batal karena penyerangan itu. Sementara itu, Anjar (20) warga Kampung Muara RT 01/08, desa/Kecamatan Citeureup yang menjadi korban bentrokan tersebut mengungkapkan, awalnya ia bersama warga lainya akan melakukan perundingan dengan pihak SP terkait sering terjadinya kemacetan di jalan tersebut.

“Namun, saat kami akan masuk, mereka (karyawan) malah menantang kami. Mereka tidak terima kita datang, sehingga terjadiulah bentrokan,” terangnya saat ditemui di Mapolsek Citeureup pada saat akan melaporkan kasus yang dialaminya kepada aparat.

Ia menambahkan, ia menderita luka sobek pada bagian pelipis mata sebelah kiri akibat lemparan bantu dari karyawan. Karenanya, Anjar harus mendapat dua jahitan dari petugas medis.

Sementara itu, Kepala Polsek Citeureup Komisaris Indra Gunawan mengatakan, pihaknya mengerahkan 100 personel kepolisian dan satu unit mobil watercenon untuk mengatasi bentrokan yang pecah di pintu G13.  "Kami sedang mediasi kedua belah pihak yang bertikai. Mengenai tindak pidana yang terjadi tetap bisa diproses," tutur Indra.

Corporate Public and internal Affair division (CPIAD) Manager  PT Indocement Tbk Alex Frans menuturkan, bentrokan itu merupakan buntut dari kejadian pada 2011 lalu. “Saat itu warga sempat melayangkan surat kepada pihak perusahaan yang merasa resah dengan segala aktifitas dan kegiatan anggota SP yang selalu memacetkan arus lalulintas,” terangnya.

Warga, lanjut dia, merasa dirugikan atas aksi SP yang selalu memobilisasi massa dengan menaiki ratusan sepeda motor. Aksi SP, lanjut dia, sudah diperingatkan oleh warga, tetapi malah ditantang.

Ia menambahkan, pihak perusahaan sebetulnya selalu siap dan membuka diri untuk melakukan perundingan dengan SP. “Jika permintaan pekerja masih pada batas wajar, kita perusahaan pasti akan mengabulkan,” terangnya.

Ia berharap aksi tersebut tidak mengganggu aktifitas produksi pabrik. “SP jangan coba-coba melakukan sweeping untuk menghentikan kegiatan dan pengoperasian pabrik. Kita bisa proses mereka secara hukum,” ancamnya.

Saat ini, lanjut dia, karyawan Indocement sebanyak  5.000 lebih. Dari jumlah tersebut, karyawan yang menjadi anggota SP sebanyak 300 orang. “Memang sebagian besar mereka masuk anggota SP, tetapi ini perusahaan profesional bukan perusahaan mereka,”  tegasnya. (sdk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dokter Spesialis Kurang Minat Jadi PNS

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler