jpnn.com, MUARA ENIM - Ratusan warga menggeruduk rumah Jon Kenedi, Kepala Desa Pinang Banjar Kecamatan Gelumbang, Muara Enim, Sumsel, Rabu (20/5) dini hari pukul 01.00 WIB.
Warga juga mendesak Jon Kenedi segera mengundurkan diri dari jabatannya.
BACA JUGA: Serka K Ditahan Lantaran Kicauan Sang Istri di Media Sosial
Pasalnya warga menduga Jon Kenedi tidak transfaran dalam mengelola dana desa dan bantuan sembako.
Informasi didapat, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 00.01 WIB di rumah Kades Pinang Banjar Jon Kenedi.
BACA JUGA: Berita Duka, Suhartatik Meninggal Dunia, Kami Ikut Berbelasungkawa
Ratusan warganya Desa Pinang Banjar memaksa Kepala Desa Jon Kenedi untuk mundur dari jabatannya sebagai kepala desa karena kurang transparan dalam pengelolaan keuangan dana desa dan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang tidak tepat sasaran.
Akibat permasalahan itu, sempat terjadi amuk massa yang menyebabkan kaca jendela rumah kades di rusak warga, bahkan kades nyaris jadi korban amuk massa warganya sendiri.
BACA JUGA: April Andhika dan Arman Pohan Terancam Hukuman Mati
Beruntung dilokasi kejadian tersebut ada sejumlah personil kepolisian dari Polsek Gelumbang dan Polsek Lembak, Koramil Gelumbang serta Camat Gelumbang dengan berusaha menenangkan warga yang emosi sehingga akhirnya massa bisa redam tidak terjadi aksi anarkis.
Selain meminta kepala desa mundur dari jabatannya, warga juga meminta kepada Bupati Muara Enim dan aparat penegak hukum untuk mengusut asset yang di miliki kepala desa tersebut, yang diduga berasal dari hasil korupsi selama menjabat kepala desa.
Dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan Kades Pinang Banjar diamankan di Mapolres Muara Enim.
Sementara itu, Camat Gelumbang Syarkowi S Sos, menerangkan bahwa kronologis kejadian tersebut berawal dari masalah pembagian sembako yang dinilai warga banyak tidak tepat sasaran.
Atas dasar tersebut warga tidak terima dan meminta Kades untuk membagikannya kepada seluruh masyarakat.
Mendengar keluhaan warga tersebut tersebut, Kades Pinang Banjar berusaha menjelaskan prosedurnya bahwa untuk penerima bantuan tersebut harus sesuai kriteria dan aturan yang diberikan pemerintah pusat.
Bahkan pihak Kepolisian juga sudah berupaya menjelaskannya namun masyarakat tetap tidak terima yang akhirnya nyaris terjadi aksi anarkis dan warga memaksa Kases untuk mundur.
Karena situasi dan kondisi memanas, demi keselamatan akhirnya Kades dengan terpaksa menyatakan mengundurkan diri didepan ratusan warganya.
Bahkan, masyarakat meminta Camat untuk memberhentikan Kades, namun ia tidak bisa mengabulkan permintaan tersebut sebab tidak wewenang camat untuk memberhentikan kades.
Terpisah, Anggota DPRD Kabupaten Muara Enim Mukarto, menjalaskan penyebabnya warga merasa pendistribusian tidak tepat sasaran dan tidak adanya transparan dalam penyaluran bantuan sembako sehingga warga mendatangi kediaman Kades Pinang Bajar meminta untuk mundur dari jabatannya sebagai kepala desa.
“Atas kejadian tersebut, kami (Dewan, red) minta seluruh kepala desa untuk selektif dalam pengimputan data warganya sehingga kejadian tersebut tidak terulang kembali. Selain itu, kita juga minta kepada instansi terkait dalam pendataan untuk turun langsung kelapangan dan jangan merima data mentah dari laporan kades karena belum tentu akurat,” tegasnya.
Pasca kejadian tersebut, sebanyak 19 Kades yang tergabung dalam Forum Kepala Desa Kecamatan Gelumbang (FKG) mendatangi dan meminta Plt Bupati Muara Enim menindak tegas secara hukum terhadap pelaku provokator terhadap rekannya Kades Pinang Banjar di ruang rapat Pemkab Muara Enim, Rabu (20/5) Siang.
“Atas kejadian semalam, kami seluruh Kades se-Kecamatan Gelumbang resah karena takut berimbas dengan kami. Jangan sampai ada Pinang Banjar lainnya,” tegas Koordinator Forum Kades Gelumbang Sofian yang juga menjabat sebagai Kades Karang Endah Selatan, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim.
Pihaknya prihatin atas kejadian yang menimpa rekan kami Kades Pinang Banjar Jon Kenedi. Dan salah satu pemicunya adalah masalah Sembako bantuan dari pemerintah yang diduga banyak tidak tepat sasaran yang datanya berasal dari pemerintah pusat.
Gara-gara hal tersebut, kata dia, masyarakat tersulut emosinya dan mengira adalah permainan Kades sehingga apapun yang dijelaskan oleh Kades maupun Tripika masyarakat tidak mau mendengarnya.
“Kami minta kepada Pak Bupati kedepan jika ada bantuan pastikan dahulu benar-benar ada sehingga tidak menimbulkan konflik dilapangan. Sebab kami sebagai Kades bisa-bisa menjadi korban,” jelas Sofian.
Plt Bupati Muara Enim H Juarsah SH didampingi Camat Sungai Rotan Plt Syarkowi dan Andi dari Dinsos Muara Enim, mengatakan bahwa pihaknya akan meminta instansi terkait untuk merevisi dan memvalidasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tersebut.
Karena sebagian memang sudah tidak akurat lagi sehingga harus divalidasi seperti ada yang layak menerima tetapi tidak tercover, ada yang tidak layak tetapi tetap menerima, ada yang sudah meningaal, ada yang sudah pindah tetapi datanya masih ada sebagai penerima, bahkan ada namanya yang doble dalam satu desa.
Untuk itu memang perlu sekali dilakukan verifikasi perbaikan DTKS tersebut sehingga kedepan kesalahan kembali bisa dieliminir.
Dan untuk masalah Kades Pinang Banjar yang dipaksa warganya berhenti, lanjut Juarsah, pihaknya tidak bisa begitu saja menerima pengunduran diri tersebut sebab segala sesuatu harus sesuai aturan.
Apalagi pengundurannya dibawah tekanan, tentu pihaknya akan menolak pengunduran diri tersebut. Dan adanya permintaan forum Kades se-Kecamatan Gelumbang untuk mengusut tuntas, tentu harus dilakukan apalagi jika sudah sampai melakukan tindakan anarkis.
Kepala BPMPD Muara Enim Drs H Emran Thabrani MSi, menambahkan bahwa verifikasi dan validasi data tersebut memang harus secepatnya dilakukan kembali sehingga kedepan penerima bantuan tersebut akan lebih tepat sasaran.
Dan jika dilakukan pendataan petugas yang mendatanya harus didampingi kepala desa atau orang yang dipercaya Kades untuk memastikan para penerimanya sesuai kriteria yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sementara itu Kapolres Muara Enim AKBP Donni melalui Kasat Reskrim AKP Dwi Satya, membenarkan adanya kejadian tersebut dan pihaknya telah mengamankan Kades Pinang Banjar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dan pihaknya akan melakukan pengusutan baik dari masyarakat, Kades dan pihak terkait tentang masalah tersebut sehingga jelas.
Dan dalam pengusutan tersebut pihaknya akan melibatkan tim gabungan di Polres Muara Enim, Polsek Gelumbang, Polsek Sungai Rotan dan Polsek lainnya jika diperlukan.
BACA JUGA: Bayi Meninggal Diduga Akibat Ditelantarkan, Pihak RS dan Keluarga Diperiksa Polisi
“Ini kami akan usut tuntas, termasuk tuntutan warga dan provokatornya,” terang Dwi.(ozi)
Redaktur & Reporter : Budi