MEDAN- Rintar Uli Simatupang (38), terdakwa dalam kasus penipuan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dituntut 2 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pengganti Randy Tambunan dalam persidangan di ruang Cakra V Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (12/2) siang.
Terdakwa dianggap terbukti melanggar Pasal 378 KUHPidana."Terdakwa dianggap terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 378 KUHPidana," kata JPU Randy di hadapan majelis hakim yang diketuai Agus Setiawan.
Menurut jaksa, hal yang memberatkan terdakwa adalah pernah melakukan perbuatan yang sama, dan antara terdakwa dengan korban belum ada perdamaian. Sedangkan hal meringankan, terdakwa bersikap sopan di persidangan.
"Bagaimana terdakwa, apa kamu sudah dengar tuntutan mu. Ini sudah sangat ringan sekali. Seharusnya hukuman minimal ini empat tahun penjara. Tapi kamu hanya dituntut dua tahun," kata hakim Agus Setiawan.
Mendengar pernyataan hakim, warga Jalan HM Said, Gang Pelajar, No 48, Kecamatan Siderejo Barat, Medan Perjuangan ini kemudian meminta agar hakim nantinya meringankan hukumannya saat sidang vonis tiba. "Saya mohon diringankan lah pak hakim," kata terdakwa.
Akan tetapi hakim meminya agar terdakwa diam. "Sudah-sudah. Tuntutan mu ini sudah cukup ringan," kata majelis hakim sambil menutup persidangan untuk dilanjutkan pada pekan depan dengan agenda pembelaan (Pledoi).
Sebagaimana fakta yang terungkap pada sidang sebelumnya, kasus penipuan yang dilakukan Rintar Uli Simatupang pada pertengahan November 2010 lalu dengan modus bisa meluluskan CPNS atas persetujuan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan). Terdakwa berhasil meraup keuntungan hingga Rp8 miliar dari sejumlah korbannya.
Disebutkan jaksa, dalam kasus ini mulanya terdakwa mengiming-imingi korbannya Chrisyani Dame M Siregar akan dimasukkan sebagai CPNS di Pemkab Batubara, dengan syarat harus menyetorkan sejumlah dana kepada terdakwa.
Setelah uang disetorkan oleh korban hingga Rp380 juta, belakangan korban tak kunjung diterima sebagai CPNS sebagaimana yang telah dijanjikan terdakwa. Merasa ditipu, korban kemudian melaporkan kasusnya ke polisi. (far)
Terdakwa dianggap terbukti melanggar Pasal 378 KUHPidana."Terdakwa dianggap terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 378 KUHPidana," kata JPU Randy di hadapan majelis hakim yang diketuai Agus Setiawan.
Menurut jaksa, hal yang memberatkan terdakwa adalah pernah melakukan perbuatan yang sama, dan antara terdakwa dengan korban belum ada perdamaian. Sedangkan hal meringankan, terdakwa bersikap sopan di persidangan.
"Bagaimana terdakwa, apa kamu sudah dengar tuntutan mu. Ini sudah sangat ringan sekali. Seharusnya hukuman minimal ini empat tahun penjara. Tapi kamu hanya dituntut dua tahun," kata hakim Agus Setiawan.
Mendengar pernyataan hakim, warga Jalan HM Said, Gang Pelajar, No 48, Kecamatan Siderejo Barat, Medan Perjuangan ini kemudian meminta agar hakim nantinya meringankan hukumannya saat sidang vonis tiba. "Saya mohon diringankan lah pak hakim," kata terdakwa.
Akan tetapi hakim meminya agar terdakwa diam. "Sudah-sudah. Tuntutan mu ini sudah cukup ringan," kata majelis hakim sambil menutup persidangan untuk dilanjutkan pada pekan depan dengan agenda pembelaan (Pledoi).
Sebagaimana fakta yang terungkap pada sidang sebelumnya, kasus penipuan yang dilakukan Rintar Uli Simatupang pada pertengahan November 2010 lalu dengan modus bisa meluluskan CPNS atas persetujuan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan). Terdakwa berhasil meraup keuntungan hingga Rp8 miliar dari sejumlah korbannya.
Disebutkan jaksa, dalam kasus ini mulanya terdakwa mengiming-imingi korbannya Chrisyani Dame M Siregar akan dimasukkan sebagai CPNS di Pemkab Batubara, dengan syarat harus menyetorkan sejumlah dana kepada terdakwa.
Setelah uang disetorkan oleh korban hingga Rp380 juta, belakangan korban tak kunjung diterima sebagai CPNS sebagaimana yang telah dijanjikan terdakwa. Merasa ditipu, korban kemudian melaporkan kasusnya ke polisi. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dicoret, 51 Honorer K1 Protes
Redaktur : Tim Redaksi