Ravi, Juara Lomba Penemu Nasional Bingung Mencari Dana Ikut Kompetisi Internasional

Rabu, 28 Agustus 2019 – 08:46 WIB
Muchamad Ravi Ramadhani. Foto: ANTARA/Heru Suyitno

jpnn.com, WONOSOBO - Muchamad Ravi Ramadhani, juara National Young Inventors Award Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 2018, harus mencari donatur untuk ikut ajang kompetisi sains internasional di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, September nanti.

Ravi mengatakan seharusnya dirinya kini fokus pada persiapan hasil inovasi yang bakal dilombakan, tetapi saat ini justru dia bingung untuk mendapatkan dana berangkat ke ajang internasional tersebut.

BACA JUGA: KRB Diajukan jadi Situs Warisan Dunia

Ravi lulusan SMAN 2 Wonosobo ini terpaksa harus membuka donasi kepada masyarakat melalui laman www.kitabisa.com. Saat ini dia baru mendapat bantuan dari Bagian Kesra Setda Wonosobo Rp 1 juta. Dia tidak punya banyak pilihan selain membuka donasi.

Ia lahir dari keluarga sederhana dan tinggal di Desa Bumiroso, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo. Dia hidup bersama tiga orang adiknya yang masih kecil serta hanya dengan seorang ibu single parent yang merupakan penjual tempe di Pasar Pagi Wonosobo.

BACA JUGA: 2 ASN Sama-Sama Punya 3 Anak Tertangkap Basah di Kamar Mandi

Namun, hal ini rupanya tidak membatasi dirinya untuk terus berprestasi. Dia aktif di beberapa organisasi dan komunitas, yakni Indonesia Student and Youth Forum, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU) dan Gusdurian.

Ravi menuturkan untuk membuat karya inovasi agar layak disandingkan dengan karya-karya dari negara lain, ia harus membeli perlengkapan dan peralatan elektronika sebesar Rp 8 juta, membayar biaya jasa laboratorium dan bengkel untuk bereksperimen sebesar Rp 2 juta.

BACA JUGA: Peneliti dari LIPI Sebut Cak Imin Pantas jadi Ketua MPR

BACA JUGA: Menteri Syafruddin Minta LIPI Hentikan Proses Reorganisasi

Selain itu, dia juga membutuhkan dana untuk membeli tiket perjalanan berangkat ke Abu Dhabi dan pulangnya sebesar Rp 10,5 juta.

Menurut dia biaya akomodasi selama berkompetisi di Abu Dhabi sudah ditanggung penyelenggara, sehingga tinggal butuh dana transportasi.

Pada 2017 Ravi memulai sebuah riset energi terbarukan (renewable energy), ia terinspirasi dari gerakan salat untuk membuat teknologi yang bisa mengkonversi energi kinetik manusia saat beraktivitas menjadi energi listrik yang bisa digunakan untuk men-charge atau mengisi daya baterai smartphone.

Karyanya tersebut berhasil menjuarai Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) Kabupaten Wonosobo.

Kemudian setahun berselang dia berhasil bersaing dengan ribuan siswa untuk bisa menjadi juara 1 National Young Inventors Award yang diselenggarakan LIPI dan pada 2019 dia mendapatkan kesempatan luar biasa untuk maju di ajang kompetisi sains tingkat internasional yang akan diselenggarakan di Abu Dhabi.

Perjuangannya untuk meraih prestasi tersebut tidak mudah, sejak awal dia bereksperimen menggunakan dana pribadi. Bahkan, seringkali harus utang uang kepada pamannya.

Ravi berharap temuannya itu kelak bisa menjadi sebuah karya yang akan dipakai manusia modern lewat sebuah start-up teknologi dan dapat memberikan manfaat yang luas untuk seluruh masyarakat.

Dia pengin mengharumkan nama bangsa lewat kompetisi Expo-Sciences International (ESI) 2019 Abu Dhabi, United Arab Emirates (UAE) tersebut. (heru/ant/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Atlet Jabar Raih Gelar Juara Terbanyak TrOI Seri Kedua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Ravi   LIPI   Wonosobo   penemu  

Terpopuler