Rawan Pangan, Beras Dibagikan

Minggu, 23 September 2012 – 08:41 WIB
TASIKMALAYA - Pemprov Jabar mengambil langkah simpatik menyikapi kemarau panjang di wilayahnya, yang menyebabkan lahan sawah mengering. Bantuan beras pun diberikan kepda warga Kelurahan Setiawargi, Kota Tasikmalaya, yang sudah tak lagi punya stok beras di rumahnya.

Bantuan beras dari Badan Ketahanan Pangan Jawa Barat yang diserahkan oleh Lembaga Pengembangan Kapasitas Daerah (LKPD) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Tasikmalaya. Bantuan itu sebagai upaya mengantisipasi kerawanan pangan dikelurahan tersebut yang dipandang cukup memprihatinkan.

“Kontek rawan pangan, yang tidak punya stok nasi atau beras dirumahanya. Kan sekarang musim kemarau. Kalau yang punya sawah dan stok beras dirumahnya tidak masuk rawan pangan,” ujar ketua LKPD, Ari ardiansyah disela-sela penyerahan bantuan beras kemarin (22/9).

Menurutnya, berdasarkan data yang diverifikasi LKPD dan HMI Kelurahan Setiawargi termasuk wilayah yang memiliki penduduk paling banyak rawan pangan. Bahkan menurutnya ada warga yang terpaksa harus membeli nasi ke warung karena tidak memiliki stok nasi dirumah.

Pemberian bantuan itu juga kata dia, untuk memotivasi pemerintah kota agar mau memperhatikan warganya yang hampir tidak bisa makan. “Termasuk untuk memotivasi buat masyarakat agar jangan hanya mau diberi. Tapi juga ada kemauan untuk berusaha mencari,” tuturnya.

Pembagian beras sendiri dilakukan dengan penukaran kupon. Sebanyak 260 kupon disebar untuk ditukarkan dengan beras masing-masing 25 kilogram per kepala keluarga. Ketua bidang pembinaan aparatur organisasi HMI, Hilmi Husada menambahkan pemberian bantuan dari provinsi itu juga untuk mendorong penanganan masalah rawan pangan dimasyarakat.

”Mudah-mudahan jadi langkah awal untuk membantu program pemerintah yang memang belum bisa terealisasi semuanya. Makanya kami kerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan Jawa Barat,” terangnya.

Kelurahan Setiawargi kata dia, memang menjadi salah satu kelurahan dengan tingkat kerawanan pangan cukup memprihatinkan dibanding kelurahan lain di Kota. Meski banyak pesawahan namun dengan adanya musim kemarau yang cukup panjang, warga tetap kehabisan stok. Pemberian bantuan beras kata dia tidak hanya diberikan di Kelurahan Setiawargi tetap juga di Kelurahan Tamansari dengan total jumlah bantuan 10 ton beras.

Pantauan Radar, warga saling berebut menukarkan kupon dengan beras di madrasah yang baru selesai di Kampung Cibangbai, Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari. ”Kondisinya memang sangat memprihatinkan. Karena musim kemarau. Dari semua kelurahan Kelurahan Tamansari dan Kelurahan Setiawargi memang paling rawan (pangan),” jelasnya.

Sementara itu menurut Lurah Setiawargi Ian Suhyar Sip, tingkat perekonomian dan ketahanan pangan warganya dapat dilihat dari fisik bangunan rumah mereka. Meski dia baru 2 minggu menjabat disana, namun menurutnya kondisi warganya sebagian memang masih cukup memprihatinkan. ”Ya bisa dilihat sendiri lah. Dari rumahnya saja kondisinya seperti ini,” singkatnya. (pee/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Khatib Jumat Dipaksa Turun Jemaah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler