Ray Allen Belum Habis

Four Point Playnya Menangkan Heat

Senin, 05 November 2012 – 09:53 WIB
MIAMI - Ray Allen belum habis. Menginjak usia 37 tahun, salah satu shooter terbaik NBA sepanjang masa itu masih saja menjadi pemain penentu (Clutch Player). Aksi four poin playnya, enam detik sebelum laga berakhir membuat Heat mengandaskan Denver Nuggets 119-116 di American Airlines Arena, Miami kemarin WIB.

Melawan Nuggets, tim yang digadang-gadang akan meledak musim ini, Heat sangat kesulitan. Saling kejar poin terjadi sejak kuarter pertama. Bahkan sang juara bertahan hampir saja kalah ketika jump shot All-Star NBA 2012 Andre Iguodala menemui sasaran 14 detik sebelum laga usai. Nuggets unggul 116-115.

Dalam situasi tertekan, Allen menjadi pahlawan. Berdiri di pojok kiri, tembakan tiga angkanya mulus menemui sasaran. Aksinya memancing small forward  Corey Brewer melakukan foul. Satu kesempatan free throw tidak sia-siakan Allen untuk membawa timnya menang dengan margin tiga poin.

Selain Allen, kredit besar juga harus diberikan kepada LeBron James. Gerakannya berhasil menarik dua defender lawan untuk melakukan pengawalan. LeBron tak memaksakan diri melakukan drive ke arah ring. Namun dia memberikan umpan mudah kepada Allen yang berdiri tanpa penjagaan di sisi kanan pertahanan lawan.

Kombinasi MVP musim lalu bersama pemimpin daftar penembak tiga angka terbanyak sepanjang sejarah NBA, ternyata menghasilkan sesuatu yang dahsyat. "LeBron menemukan saya. Itu layaknya sebuah tirai yang membuka," ucap Allen kepada Associated Press.

Total, Allen mencetak 23 poin, berhasil membukukan enam tembakan three poin dari sepuluh percobaan. Top scorer Heat adalah Chris Bosh yang mencetak 40 poin. LeBron juga bermain baik dengan double-double 20 poin dan 11 assist.  

Bersama Miami Heat, Allen menemukan kegairahan baru. Sebab awal musim ini dia kadung sakit hati dengan Celtics yang hanya menawarkan perpanjangan kontrak selama dua tahun.

Walau akan mendapatkan uang besar, USD 12 juta (sekitar Rp 115, 3 miliar), Allen memilih tawaran tiga tahun Heat dengan gaji lebih kecil, USD 3 juta (sekitar Rp 28,8 miliar permusim). "Celtics tidak menghargai saya," ucap pemain yang bersama Paul Pierce dan Kevin Garnett membantu Celtics menjuarai NBA 2008 tersebut. 

Kehadiran Allen yang terus produktif dari bangku cadangan membut barisan superstar Heat girang. Apalagi pada laga perdana, peran Allen untuk mengalahkan Celtics juga snagat besar. "Kami terus membangun chemistry tiap hari. Ray sangat unik. Saya sangat nyaman memberinya bola ke spot manapun di lapangan," aku LeBron seperti dilansir The Miami Herald.

Pelatih Heat, Erik Spoelstra juga sangat gembira dengan cepat nyetelnya Allen bersama timnya. "Kami hampir merasakan kesakitan lagi. Namun tembakan tiga angkanya bagaikan pisau belati yang mengoyak hatimu," kata Spoelstra. "Apakah kami ingin dia melakukannya setiap malam ?. Itu yang telah dia lakukan sepanjang karirnya," imbuhnya.

Kemenangan ini bagi Heat sangat penting untuk membangkitkan mental paska kekalahan di kandang New York Knicks sehari sebelumnya. Diprediksi, kemenangan akan datang lagi bagi Heat besok. Sebab mereka hanya akan melawan tim papan tengah Phoenix Suns. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persib Angkat Piala Celebes Cup

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler