Ray: KPK Terindikasi Diintervensi

Senin, 21 Desember 2009 – 18:02 WIB
JAKARTA - Direktur Nasional Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, mensinyalir adanya intervensi di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan kasus skandal Bank Century senilai Rp 6,7 triliunMenurutnya, intervensi itu berasal dari orang-orang yang tidak senang jika kasus dana talangan itu terungkap total.

"Sangat mungkin

BACA JUGA: Pengamat: Blanket Guarantee Century Ditolak JK

Oleh karena itu, mereka (KPK, Red) harus memberi bukti kepada kita bahwa itu tidak benar, dengan memberikan laporan secara progresif dari apa yang sudah mereka kerjakan di kasus Century," kata Ray, usai menghadiri jumpa pers di press room DPR RI, Jakarta, Senin (21/12).

Yang pasti, kata Ray lagi, intervensi itu berasal dari kekuatan besar berkenaan dengan kekuasaan, serta orang yang tidak senang jika kasus Century dibawa ke ranah hukum pidana
"Mungkin perdata masih oke, tapi pidana tidak," ucap Ray, yang tidak menyebut orang-orang yang diduga melakukan intervensi itu.

Menurut Ray, seharusnya KPK sudah melakukan pemanggilan kepada orang-orang yang dianggap bertanggung jawab dan berkaitan dengan kasus Century, berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

BACA JUGA: Hakim Tipikor Luncurkan Jalan Tiada Ujung

"Anda bisa bayangkan, Pansus sudah jalan tapi KPK belum menunjukkan kerjanya di kasus Century
Apa alasannya? Kita belum tahu

BACA JUGA: Pengamat Benarkan Century Beresiko Sistemik

Makanya kami sarankan segera melakukan penyidikan dengan data BPK," tukasnya.

Dalam pandangan Ray, KPK harus lebih cepat bekerja membongkar skandal Century daripada Pansus DPR, agar dugaan intervensi tersebut terbantahkanRay juga mengingatkan agar KPK dalam memberantas korupsi berjalan sendiri-sendiri, supaya tidak mudah dilemahkan.

"Tiba-tiba KPK tidak mau berjalan sendiriAnda jalan sendiri karena indikasi bahwa anda lemah itu kuat di kalangan kita," ungkap Ray pula(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Diundang di Kampanye GIB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler