JPNN.com

Ray Rangkuti Nilai Pernyataan Hasan Nasbi Tak Pantas Sebagai Pejabat Negara

Minggu, 23 Maret 2025 – 13:16 WIB
Ray Rangkuti Nilai Pernyataan Hasan Nasbi Tak Pantas Sebagai Pejabat Negara - JPNN.com
Ray Rangkuti. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti menyampaikan kritik keras terhadap pernyataan kontroversial Hasan Nasbi, Kepala Komunikasi Kepresidenan. Ucapan Nasbi yang menyebut, itu bisa dimasak, dinilai tidak pantas keluar dari seorang pejabat tinggi negara, apalagi dalam konteks membahas teror kepada awak media Tempo.

Ray Rangkuti mengungkapkan kekecewaannya atas pernyataan Nasbi.

BACA JUGA: Sarankan Tempo Masak Kepala Babi, Hasan Nasbi: Si Peneror Harus Dikecilkan

"Saya kehilangan kata-kata membaca reaksi dari kepala komunikasi kepresidenan ini. Ucapan seperti itu tidak pantas keluar dari seorang pejabat negara, apalagi yang seharusnya mencerminkan integritas pemerintah," tegas Rangkuti, Minggu (23/3).

Menurutnya, sebagai seorang terpelajar yang masuk ke ranah politik, Nasbi seharusnya mengedepankan rasionalitas dan kebijakan, bukan emosi dan ambisi kekuasaan.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Pernyataan Terbaru soal Pengangkatan PPPK & CPNS 2024, Hasan Nasbi Angkat Bicara

"Kita berharap politisi seperti Hasan Nasbi mencerminkan bagaimana ilmu pengetahuan bekerja di ranah politik, bukan justru terjerumus dalam praktik politik yang emosional dan bernuansa dendam," tambahnya.

Ray menilai pernyataan Nasbi tidak hanya merendahkan media Tempo, tetapi juga melepaskan tanggung jawab pemerintah dalam menjamin keselamatan warga negara.

BACA JUGA: Seharusnya Hasan Nasbi Bicara Pengusutan Teror, Bukan Saran agar Tempo Masak Kepala Babi

"Kalimat 'itu urusan Tempo sendiri' menunjukkan pemerintah lepas tangan. Padahal, keselamatan warga negara adalah tanggung jawab utama pemerintah, tanpa terkecuali," tegasnya.

Lebih lanjut, Ray menyoroti implikasi serius dari pernyataan tersebut terhadap kebebasan pers.

"Pernyataan ini memberi sinyal bahwa kebebasan berpendapat tidak dijamin oleh pemerintah. Media yang kritis seperti Tempo seolah dibiarkan menghadapi ancaman sendiri," ujarnya.

Ray Rangkuti memberikan tiga rekomendasi konkret untuk Hasan Nasbi, pertama mengambil cuti atau mundur dari jabatan. "Sebaiknya Saudara Hasan Nasbi mengambil cuti atau bahkan mundur dari jabatannya. Mungkin beliau sedang menghadapi persoalan rumit yang perlu diselesaikan," ujar Rangkuti.

Dia juga menyarankan Nasbi untuk kembali ke kampus atau dunia akademik mungkin akan lebih sesuai. "Politik tampaknya telah mengubah karakter cendekiawannya menjadi politisi yang umumnya kita kenal dalam kultur politik Indonesia," tambahnya.

Di samping itu, lanjut Ray, Nasbi harus meminta maaf tidak hanya kepada Tempo, tetapi juga kepada seluruh rakyat Indonesia. "Pernyataan beliau menyiratkan ketidakpedulian pemerintah terhadap keselamatan warga dan kebebasan berpendapat," tegas Rangkuti.

Ray menegaskan bahwa pernyataan Nasbi mencerminkan bibit otoritarianisme dalam pemerintahan. "Memaksa ekspresi korban sesuai keinginan penguasa adalah ciri kekuasaan yang otoriter. Pemerintah harus menjamin hak hidup dan kebebasan berpendapat, bukan justru melepaskan tanggung jawab," ujarnya. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Direktur LIMA: Sebaiknya Hasan Nasbi Mundur atau Cuti


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler