jpnn.com, JAKARTA - Garmin mengumunkan saat ini telah memperingati 20 tahun Forerunner, yakni seri smartwatch GPS pertama di dunia yang dirancang khusus pelari, supaya mereka bisa mendapatkan data yang akurat.
Jam tangan pintar itu dirancang untuk membantu pelari mendapatkan data yang akurat dan canggih dengan aman, mengeluarkan kemampuan terbaik, serta mencapai level baru.
BACA JUGA: Andalkan Inovasi, Garmin Meluncurkan Smartwatch Marq Series, Cek nih Harganya
Garmin meluncurkan jam tangan pintar itu pertama kali sejak 2003, lewat model Forerunner 201.
Tidak hanya itu, Garmin sendiri pertama kali merilis produk navigasi GPS sejak 1989, utamanya untuk industri penerbangan.
BACA JUGA: Asyik, Ada Diskon Spesial untuk Jajaran Smartwatch Garmin, Hingga 36 Persen
Kemudian lakukan ekspansi ke produk otomotif, kelautan, serta produk luar ruangan.
Assistant General Manager, Garmin Asia Scoppen Lin mengatakan awalnya seorang insinyur Garmin memasang perangkat GPS di pergelangan tangannya.
BACA JUGA: Garmin Bestie, Smartwatch yang Cocok untuk OTTD
"Semenjak itu seri Forerunner telah berkembang menjadi pendamping terpercaya untuk semua pelari di seluruh dunia," kata Scoppen Lin dalam siaran persnya, Senin (27/3).
Dia menambahkan ada sejumlah fakta yang didapat sekaligus memperingati 20 tahun Forerunner.
Seri itu memberikan analisis data yang akurat kepada pelari, karena dapat melacak posisi pelari dengan akurat sambil menganalisis data termasuk jarak, kecepatan, peningkatan elevasi serta detak jantung, oksigen darah, dan lainnya.
Sepanjang 2022, ada lebih dari 320.000 pengguna Forerunner baru di seluruh Asia.
Sementara itu, aktivitas lari tercatat oleh pengguna Garmin di Asia tumbuh sebesar 24 persen dari 2020 hingga 2022.
Vietnam, Indonesia, dan India memimpin dengan pertumbuhan terbesar, menunjukkan kecintaan yang tak terbendung untuk olahraga berlari di Asia.
Di Indonesia sendiri tercatat ada peningkatan sebesar 51% dari 2020 hingga 2022 untuk aktivitas lari yang tercatat oleh Garmin.
Selain merilis smartwatch khusus lari terbaik, Garmin juga ingin memberdayakan pelari dengan running science.
Salah satunya dengan menggandeng Firstbeat Analytics selama lebih dari satu decade sebelum akhirnya mengakuisisi perusahaan analitik fisiologis terkemuka global tersebut.
Membuat smartwatch Garmin bisa merekam dan mengolah lebih banyak data.
Misalnya data sensor Heart Rate Variability (HRV) untuk menyediakan analisis dan metrik paling canggih di bidang stres, tidur, konsumsi oksigen maksimal (VO2 Max), status/beban latihan, efektivitas latihan, dan tingkat pernapasan.
Hal ini memungkinkan Garmin memberdayakan pengguna dengan data kesehatan dan kinerja paling canggih dan akurat untuk membuat keputusan yang lebih efisien berdasarkan data selama pelatihan dan pemulihan.
"Kami berkomitmen untuk mencapai yang terbaik dari diri kami dengan memberikan terobosan teknologi yang inovatif untuk mendorong pengguna meraih hasil yang terbaik,” tambah Scoppen.
Bersama dengan perayaan penting ini, Garmin akan merilis jam tangan pintar Forerunner terkuat, Forerunner 265 dan 965.
Kedua smartwatch ini dirancang yang tercanggih baik untuk pelari lanjutan, atlet triatlon. Jam tangan itu hadir dengan layar sentuh AMOLED berkualitas tinggi.
Dengan pengoperasian mudah dan masa pakai baterai lebih lama, membuat jam tangan pintar ini diklaim paling sempurna untuk pelari.
Forerunner 965 memiliki bezel titanium, layar AMOLED 1,4 inci, dan daya tahan baterai yang luar biasa.
Di sisi lain, Forerunner 265 hadir dengan lensa Corning Gorilla Glass 4, dengan opsi layar AMOLED 1,3 inci atau 1,1 inci (pada Forerunner 265S) yang menampilkan alat pemantauan kinerja dari Garmin Firstbeat Analytics.
Selain itu, jam tangan ini sudah melakukan serangkaian pengujian yang ketat dan komprehensif.
Jam tangan dirancang khusus dalam bentuk dan fungsi untuk membantu atlet merencanakan, mempersiapkan, menampilkan, dan menghubungkan dengan lebih baik.
Produk tersebut menjalani proses pengujian sembilan langkah yang komprehensif, mulai dari pengujian suhu rendah dan tinggi, bertekanan tinggi hidrolik 10 bar, deteksi akselerasi, altimeter, jatuh secara berulang, quick fit life test untuk tali jam tangan, uji siklus keausan tali atau strap jam, dan pengujian tombol fisik.
Garmin juga mementingkan komunitas termasuk komunitas lari, di Indonesia sendiri ada Garmin Run Club Indonesia (GRC ID) yang didirikan sejak tahun lalu.
Dalam setiap rencana latihan, diterapkan metode pelatihan lari ilmiah, dengan perencanaan pelatihan yang dibuat oleh sejumlah coach.
GRC ID memiliki kegiatan rutin setiap Rabu, mengajak semua orang yang ingin mulai berlari untuk ikuti program “Run With Us” di Gelora Bung Karno.
Selain itu, Garmin Course Run bulanan yang menyatukan sejumlah komunitas lari di Jakarta untuk mengikuti rencana pelatihan, bertemu pelatih GRC dan mempelajari ilmu lari dari representatif Garmin. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garmin Luncurkan GRC di Indonesia, Pencinta Olahraga Lari Yuk Merapat!
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian