Rayakan Cap Go Meh, Warga Tionghoa Tegaskan Komitmen Kebangsaan

Senin, 25 Februari 2013 – 01:01 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh dan Ketua Forum Bersama Indonesia Tionghoa (FBIT) Murdaya Poo pada acara perayaan Cap Go Meh di JI Expo Kemayoran, Minggu (24/2). Foto: Ade Sinuadji/JPNN
JAKARTA - Warga Tionghoa di Jakarta  kembali mengadakan perayaan Cap Go Meh, 15 hari setelah setelah perayaan Tahun Baru Imlek 2564 di JI Expo Kemayoran, Minggu (24/2). Dalam perayaan Cap Go Meh yang diselenggarakan oleh Forum Bersama Indonesia Tionghoa (FBIT) ini, hadir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, serta sejumlah menteri jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II.

Ketua FBIT ini, Murdaya W Poo pun mengucapkan terima kasih karena selama ini Presiden selalu hadir dalam setiap acara yang diadakan FBIT, terutama dalam perayaan Imlek dan Cap Go Meh.  "Kami mengucapkan terimakasih karena kami tahu Bapak Presiden sibuk di Pemerintahan, tapi masih menyempatkan untuk hadir di acara ini.  Di setiap tahun acara ini Bapak Presiden tidak pernah absen. Kami harap kami bisa memajukan bangsa Indonesia seperti tema Cap Go Meh "Majulah Indonesiaku" hari ini," ujar Murdaya dalam acara itu.

Suami pengusaha Siti Hartati Murdaya yang kini jadi pesakitan dalam kasus suap di Buol itu menambahkan, perayaan Cap Go Meh menunjukkan nilai pluralisme di Indonesia berjalan dengan baik. Indonesia, kata dia, menjadi negeri multietnis, multigolongan dan multikultur, di mana warga Tionghoa merupakan satu bagian yang tak perpisahkan dari eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Acara ini juga diisi oleh drama musikal bertajuk "Imlek Turut Berperan Serta Memajukan Indonesia" yang menceritakan usaha anak bangsa yang majemuk untuk memajukan peradabang bangsa tak hanya dari teknologi dan ekonomi tapi juga dari sisi sosial dan budaya.

Murdaya menegaskan, warga Tionghoa berada di belakang Presiden SBY dalam rangka memajukan bangsa, terutama di bidang perekonomian. Selain itu, kata pria yang pernah jadi Bendahara PDIP itu, kemajuan bangsa harus diwujudkan dengan sinergi tanpa memandang diskriminasi suku, ras dan agama.

"Kita semua harus tetap mendukung pemerintah Indonesia yang bersih, demokratis demi masa depan yang baik, tegakkan kebenaran. Kita jangan berkecil hati walaupun tantangan bangsa ini sangat besar. Badai pasti berlalu, Indonesia akan tetap maju," pungkas Murdaya.(flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 30 KA Tertahan di 22 Stasiun

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler